Advertisement
September, Inflasi Kota Jogja Mencapai 1,05%, Ini Pemicunya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Inflasi di Kota Jogja pada September lalu tercatat sebesar 1,05%. Andil terbesar terjadi inflasi tersebut adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 23,89%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Sugeng Arianto mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2022 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan selama September 2022, di Kota Jogja terjadi inflasi 1,05% atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,13 pada Agustus 2022 menjadi 114,32 pada September 2022.
Advertisement
"Komoditas yang mengalami kenaikan harga terbesar pada September 2022 adalah BBM sebesar 23,89 persen dengan andil 0,83 persen," katanya, Senin (3/10/2022)
Sugeng menjelaskan, komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil besar dalam menahan inflasi yakni bawang merah yang turun 13,11% dan cabai merah turun 11,47% dengan masing-masing memberikan andil -0,04%.
BACA JUGA: Benarkah KUR Bisa Sasar Petani Kecil? Berikut Penjelasan Pakar
Inflasi di Kota Jogja, lanjut Sugeng, disebabkan naiknya indeks harga konsumen mulai dari kelompok pakaian dan alas kaki 0,28%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,01%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,31%.
Kelompok kesehatan 0,78%, kelompok transportasi sebesar 6,42%, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,13%, kelompok pendidikan 0,37%, kelompok
penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,25% serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,31%.
"Sementara kelompok makanan dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks masing-masing -0,49 persen dan -0,01 persen," jelas Sugeng.
BPS DIY juga mencatat tingkat inflasi tahun kalender di Kota Jogja sebesar 5,33% dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun sebesar 6,81%.
Dari 90 kota yang dihitung angka inflasinya, 88 kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi 1,87% sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Merauke 0,07%. "Dua kota yang mengalami deflasi yaitu Manokwari sebesar -0,64 persen dan Timika -0,59 persen," jelas Sugeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wakil Bupati Sleman Tekankan Kerja Kolaboratif untuk Tekan Stunting
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Komisi XI Ingatkan Tarik Dana Mengendap di BI Harus Tepat Sasaran
- Pendiri Wings Group, Harjo Sutanto Meninggal Dunia
- Kemendagri Luncurkan Aplikasi Jaga Desa untuk Awasi APBDes di 75 Ribu Desa
- Pemerintah Buka Peluang Koperasi Kelola Tambang Hingga 2.500 Hektare
- Cek Harga Emas Hari Ini, Mulai Antam, UBS hingga Galeri24
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Cabai, Bawang, Daging dan Telur Ayam Naik
Advertisement
Advertisement