Benarkah Bekerja di Industri Asuransi Bisa Hasilkan Bayaran Rp1,1 Miliar per Bulan?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sejumlah perempuan yang pamer memiliki bayaran Rp1,1 miliar per bulan viral di media sosial. Mereka mengaku berkerja di industri asuransi.
Founder Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) Wong Sandy Surya membernarkan agen asuransi berpotensi mengantongi penghasilan miliaran rupiah setiap bulan. Akan tetapi untuk mencapai titik ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Advertisement
"Benar penghasilan agen asuransi bisa sampai miliaran. Tapi perlu diingat, agen asuransi itu bukan berbasis gaji, melainkan komisi. Bahkan, bisa dibilang seorang agen profesional itu sudah seperti entrepreneur," ujarnya ketika dihubungi Bisnis.com, Minggu (16/10/2022).
Sandy menekankan bahwa seorang agen asuransi semestinya bukan tipe yang sekadar mengincar penghasilan jumbo. Namun, mereka juga harus memiliki komitmen memberikan edukasi dan pelayanan soal pentingnya proteksi finansial kepada masyarakat seluas-luasnya.
Pasalnya, banyak tantangan-tantangan yang harus dihadapi para agen. Misalnya, memberikan penjelasan kepada calon pemegang polis di mana pun dan kapan pun, bahkan walaupun mereka tidak jadi membeli. Kemudian, mengurus klaim pemegang polis sampai tuntas, serta berkewajiban berkontribusi kepada negara melalui pajak yang nilainya terbilang jumbo.
Sebagai informasi, dalam konteks perpajakan, saat ini agen asuransi berstatus pengusaha kena pajak. Ada pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 1,1 persen dari komisi atau imbalan, serta pajak penghasilan (PPh) dengan skema norma 50 alias pendapatan agen yang terkena pajak hanya sebesar 50 persen dari seluruh penghasilan mereka.
"Agen asuransi itu intinya mendidik masyarakat soal produk-produk asuransi, jangan sampai masyarakat itu ketika mendapat bencana, tidak lantas setelahnya terjadi bencana keuangan juga buat mereka. Jadi agen asuransi itu sebenarnya intinya adalah berbagi," tambahnya.
Adapun, Sandy juga mengungkap bagaimana sebenarnya hubungan ideal antara seorang agen dengan pemegang polis. Pertama, harus ada keterbukaan dan rasa percaya di antara keduanya. Kedua, saling membantu. Ketiga, menjaga kesetiaaan.
Pasalnya, Sandy mengakui ada saja oknum agen yang tak setia dengan perusahaan asuransi, sehingga membuat pemegang polis kesusahan ketika butuh klaim. Tapi ada juga tipe pemegang polis yang tidak setia, gonta-ganti agen dan produk asuransi dari bermacam perusahan karena satu dan lain hal.
Pada intinya, Sandy melihat agen asuransi yang akan sukses adalah mereka yang bisa bekerja dengan tulus dan mampu mem-branding diri secara profesional, serta mengutamakan kepentingan pemegang polis.
"Saya pun sekarang ini bertahan selama 31 tahun karena memegang mindset kepentingan nasabah di atas segalanya. Agen asuransi juga harus berkomitmen memberikan masukan yang membangun, baik kepada perusahaan asuransi, maupun kepada para nasabah itu sendiri," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Pilkada 2024, KPU Kulonprogo Tetapkan 775 Daftar Pemilih Tambahan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sah! Maya Watono Jabat Direktur Utama Holding BUMN InJourney, Berikut Profilnya
- Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS dari Lawatannya ke Inggris
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Bea Cukai DIY Sebut Hampir Semua Stakeholder Sepakti Penerapan Cukai Minuman Berpemanis
- Road to Hakordia, Stan Inspektorat DIY Hadir di Jogja Ekraf Week 2024
- Tarif Pelayanan Penumpang Dipangkas 50% selama Libur Natal dan Tahun Baru
- Indonesia Segera Realisasikan Investasi US$8,5 dari 10 Perusahaan di Inggris
Advertisement
Advertisement