Advertisement
Hotel Panen, MICE di Jogja Meriah hingga Akhir Tahun
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Maraknya kegiatan berskala nasional dan internasional berdampak pada tingginya penggunaan ruang rapat untuk kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) di DIY. Kondisi tersebut rupanya ikut mendongkrak okupansi hotel.
Director of Marketing The Alana Yogyakarta Hotel and Convention Center, Wiwied A. Widyastuti mengatakan maraknya event baik yang bertaraf nasional maupun internasional di DIY ikut mendongkrak MICE The Alana Jogja Hotel and Convention Center. Fenomena itu dirasakan sejak Oktober.
Advertisement
"Untuk bulan ini [November] MICE juga bagus. Beberapa event besar diadakan, nasional bahkan yang international. Banyak konferensi menggunakan ruang rapat kami termasuk ballroom yang melibatkan di atas 500 orang," katanya, Minggu (13/11/2022).
Belum lama ini, kata dia, The Alana menjadi lokasi kegiatan 7th International Conference on Big Data Science for Official Statistic yang diikuti perwakilan dari lebih 30 negara di dunia.
Dalam waktu dekat, lanjutnya, Kongres Kebudayaan Jawa juga akan berlangsung di The Alana dengan undangan sekitar 600 orang. Terdapat 24 ruang rapat, termasuk ballroom yang disediakan di lokasi ini.
BACA JUGA: Ini Syarat Pengusaha Dapat BLT UMKM
Tidak jauh berbeda dengan pesanaan MICE pada Desember mendatang. Menurut Wiwid, sejumlah perlehatan akan digelar hingga 20 Desember.
Selepas itu, kondisi MICE mulai melandai. "Hingga September 2023, kami sudah menerima beberapa kegiatan. Tahun depan, kami juga akan menggelar Kampanye sebagai Destinasi MICE terbesar di DIY dan Jawa Tengah," tandasnya.
Dia menambahkan, banyaknya event yang digelar di The Alana juga berdampak pada meningkatnya okupansi hotel. Dari target 80% okupansi hotel saat ini sudah mencapai 76%.
"Tahun depan kami juga akan mulai membangun dua tower apartemen karena kami optimistis bisnis ini akan terus berkembang," kata Wiwid.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan menjelang akhir tahun (November-Desember), kondisi MICE di wilayah DIY sedang bagus-bagusnya. Banyak kegiatan pemerintahan dan nonpemerintahan yang digelar di wilayah DIY.
Selain event nasional dan internasional, kegiatan pemerintahan menjelang akhir tahun banyak digelar di Jogja. "Kegiatan goverment terkait budgeting akhir tahun banyak digelar di Jogja. Termasuk kegiatan KTT G20 bahkan kegiatan Muktamar Muhammadiyah di Solo, juga merembet di Jogja," katanya.
Destinasi MICE DIY yang meningkat saat ini, katanya mampu menyedot kunjungan wisatawan dan menyumbang tingkat hunian hotel hingga 80%. Padahal sebelum kenaikan harga BBM okupansi hotel mencapai 60-70% dan awal-awal kenakkan harga BBM okupansi hanya berkisar 30-50% saja.
"Penyelenggaraan MICE ini akan dirasakan hingga 25 Desember mendatang. Ya secara ekonomis tentu ini dapat mendongkrak tingkat hunian hotel. Tingkat hunian hotel terdongkrak rata-rata 80% saat ini," kata Dedy.
BACA JUGA: G20 Beri Kontribusi Rp7,5 Triliun ke PDB Indonesia, Luhut: Sebagian Berputar di Bali
General Manager Hotel Ruba Grha dan Hotel Grha Somaya itu mengatakan kondisi tersebut cukup melegakan para pelaku usaha hotel dan convention karena bisa menjadi pelipur lara setelah sempat megap-megap akibat kebijakan kenaikan harga BBM. "Kami berharap rezeki ini disyukuri oleh pelaku usaha dengan cara tetap memberikan pelayanan yang berkualitas," katanya.
Kepala BPS DIY, Sugeng Arianto mengatakan pada September 2022 tercatat 974 kunjungan wisatawan mancanegara ke DIY melalui Bandara Internasional YIA. TPK hotel bintang selama September 2022 berada pada angka 52,33% dan hotel non bintang sebesar 20,55%.
"Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke DIY selama September 2022 naik 52,19 persen dibandingkan Agustus 2022, yakni dari 640 kunjungan menjadi 974 kunjungan," katanya.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di DIY selama September 2022 sebesar 52,33% mengalami penurunan sebesar 0,79 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya. TPK hotel non bintang sebesar 20,55%, mengalami penurunan sebesar 0,45 poin dibandingkan TPK Agustus 2022.
"Rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang pada September 2022 mencapai angka 1,53 hari dan hotel non bintang mencapai 1,17 hari," katanya.
Hingga triwulan III-2022 ini, lanjut Sugeng, beberapa lapangan usaha mampu mendorong perekonomian DIY tumbuh lebih kuat. Secara kumulatif, penyediaan akomodasi dan makan minum menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 0,93 %. Hal ini terpantau secara nyata sejak awal tahun kunjungan wisatawan yang diiringi meningkatnya tingkat hunian kamar hotel bintang maupun nonbintang serta ramainya aktivitas berbagai jenis rumah makan dan restoran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bergabung dengan BRICS, Indonesia Disebut Bisa Mempercepat Perjanjian Bilateral
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp1.535 Juta per Gram
- Semarakkan 6th Anniversary, Sleman City Hall Selenggarakan a Great Business Talk: Change Chance Choice untuk 3.500 Orang
- Harga Pangan per 29 Oktober 2024: Bawang Merah Naik, Cabai Turun
- Sejarah Panjang Sritex (SRIL) yang Kini Dinyatakan Pailit
- Kemenhub dan KBUMN Koordinasi Untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
- Punya Peran Strategis, PAFI Pengurus Cabang Singkawang Terus Melakukan Edukasi Soal Obat-obatan ke Masyarakat
- Pemerintah Mau Hapus Utang Petani Hingga UMKM, Pakar UGM: Kuncinya Pendampingan
Advertisement
Advertisement