Advertisement
Pengamat: Danais Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi di 2023

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Pengamat Ekonomi DIY Sri Susilo YS menyepakati hasil proyeksi BI maupun Pemda DIY yang memprediksi pertumbuhan ekonomi DIY pada 2023 sebesar 5-5,5% yoy. Dari sisi permintaan agregat pertumbuhan tersebut akan didorong oleh konsumsi masyarakat.
"Dalam kondisi apapun, masyarakat akan melakukan kegiatan konsumsi, berberak dan beraktivitas, maka akan berdampak atau memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi," katanya, Selasa (27/12/2022).
BACA JUGA : BI Optimistis Ekonomi DIY Tumbuh di 2023
Hal lainnya yang mendorong pertumbuhan ekonomi di DIY, lanjut Sri, adalah pergerakan investasi meskipun tidak terlalu besar juga mengambil peran. Alokasi dan penyaluran dana pemerintah dan Dana Keistimewaan (Danais) 2023 di DIY juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di DIY. "Begitu juga dengan kegiatan ekspor DIY meskipun diprediksi ekspor dari DIY tahun depan akan sedikit menurun akibat dampak lesunya ekonomi global," katanya.
Menurut Sri, kegiatan pariwisata akan tetap menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di DIY. Alasannya, kegiatan sektor pariwisata ini membawa multi efek bagi turunannya. Mulai dari perhotelan, kuliner hingga UMKM akan menggerakkan perekonomian DIY. "Itulah mengapa sampai saat ini kegiatan pariwisata di DIY sampai saat ini bisa menggerakkan perekonomian di DIY," katanya.
Ia juga tidak menampik peran dari sektor pendidikan terutama kalangan kampus ikut memberikan efek bagi bergeraknya perekonomian DIY. "Kampus dengan menggelar belajar offline ikut menggerakkan perekonomian masyarakat sehingga kegiatan kampus juga berperan," katanya.
Untuk itu, Sri berharap agar Pemda DIY dan steakholder lainnya tetap menjamin usaha-usaha yang berjalan di DIY bisa berjalan dengan baik. "Jadi kebijakan izin usaha dan investasi harus lebih baik untuk menggerakkan ekonomi," katanya.
BACA JUGA : Pemulihan Ekonomi DIY Dibayangi Naiknya Angka Inflasi
Pemda dan Bank Indonesia DIY bersama TPID sudah berjalan baik untuk menekan laju inflasi namun tahun depan koordinasi dan sinerginya diminta untuk ditingkatkan kembali. Menurutnya, faktor inflasi di DIY lebih disebabkan masalah pasokan/penawaran sehingga Pemda DIY diminta untuk menjamin pasokan kebutuhan warga.
"Memang inflasi yang disebabkan bahan baku dari luar negeri seperti kedelai itu di luar kontrol. Inflasi di daerah harus dikendalikan lebih cermat dengan memenuhi kebutuhannya," katanya.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Waspada Investasi Tutup 6.000 Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong
- Serangan Siber BSI Celahnya Ternyata dari Komputer yang Sudah Usang
- Long Weekend, PHRI DIY: Kenaikan Wisatawan Tak Signifikan
- Uang yang Beredar di Indonesia pada April Capai Rp8.350,4 Triliun
- 8 Calon Dewan Komisioner OJK, Yuk Cek Profilnya di Sini
Advertisement

Berapa Alokasi Anggaran Pilkada 2024 di Gunungkidul? Cek di Sini
Advertisement

Restoran Jepang Sajikan Mi yang Lebarnya Mencapai 12 Sentimeter, Begini Cara Memakannya
Advertisement
Berita Populer
- Transaksi Pameran Perumahan REI DIY Tembus Rp50 Miliar, Rumah Harga di Bawah Rp700 Juta Laris
- Harga Gabah Masih Terus Naik, Segini Angkanya
- 24 Pinjol Miliki Kredit Macet Tinggi, Ini yang Dilakukan OJK
- Mau Masuk Obligasi Korporasi? Perhatikan Masalah Ini
- DPR dan Pemerintah Sepakat Naikkan Target Rasio Perpajakan 2024
Advertisement
Advertisement