Advertisement
Banyak Pengangguran Terdidik di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat banyak pengangguran terdidik di perkotaan DIY.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2023 paling tinggi adalah pendidikan universitas 4,91%, disusul lulusan SMA sebesar 4,54%, SMK sebesar 3,93%, dan Diploma I/II/III sebesar 3,04%.
Dia mengatakan banyak mahasiswa yang tidak langsung kembali ke kampung halamannya setelah wisuda. Sebagian lagi tinggal di DIY untuk mencari kerja yang berlokasi di DIY dan provinsi lain. Pengangguran terdidik, kata Herum, paling banyak berada di perkotaan.
"Di perkotaan lebih diwarnai pengangguran terdidik. Banyak mahasiswa yang setelah diwisuda tidak langsung pulang kampung atau daerah asalnya," ucapnya, Jumat (6/5/2023).
Tren semacam ini menurutnya terjadi karena DIY merupakan kota pelajar. Meski masih menganggur, tapi dari sisi perekonomian mereka masih lebih mapan karena ditopang oleh orang tua yang mampu.
Advertisement
Baca juga: Alasan Jokowi Tak Mau Gunakan Jalur yang Disiapkan di Lampung
"Semakin tinggi pendidikan semakin selektif mencari pekerjaan. Jadi tidak selamanya pengangguran itu miskin saat dicatat oleh BPS ya. Misalnya tadi pengangguran terdidik."
Berdasarkan struktur ketenagakerjaan DIY Februari 2023 penduduk usia kerja bertambah 45,62 ribu orang menjadi 3,04 juta orang. Dari total usia kerja ni 2,23 juta di antaranya merupakan angkatan kerja, turun 3,97 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari 2,23 juta angkatan kerja, sebanyak 2,15 juta di antaranya bekerja. Jumlah ini turun 396 orang. Sementara jumlah pengangguran dari angkatan kerja 2,23 juta orang sebesar 79,91 ribu orang, turun 3,57 ribu orang.
"Di sisi lain ada 808,11 ribu orang yang yang masuk usia kerja tapi tidak jadi angkatan kerja. Misalnya ibu rumah tangga yang hanya mengurus rumah tangga. Dibandingkan tahun sebelumnya mengalami kenaikan 49,58 ribu orang," jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan penurunan angkatan kerja 3,97 ribu orang karena banyak perempuan yang kembali menjadi ibu rumah tangga pasca pandemi. Sehingga tidak lagi masuk sebagai angkatan kerja. Seiring dengan berakhirnya PPKM hunian kos juga meningkat. Di mana mahasiswa adalah usia kerja namun tidak masuk angkatan kerja.
"Saat pandemi mungkin dia membantu cari sumber pendapatan, saat itu kerja. Begitu tidak pandemi aktivitas normal, kembali urus rumah tangga," jelasnya.
Adapun dilansir dari laman kemnaker.go,id, yang dimaksud dengan pengangguran terdidik adalah seseorang yang sedang mencari pekerjaan atau tidak bekerja, tetapi memiliki gelar minimal di tingkat SMA atau sederajat (Mankiw, 2003).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Danais Rp2,7 Miliar Dikucurkan untuk Program Padat Karya di Bantul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Ramadan dan Lebaran 2024 Jaringan XL Axiata Aman Terkendali, Kenaikan Trafik Tertinggi di Jawa Tengah dan DIY Capai 68 Persen
- Pakar Energi UGM Sebut Konflik Iran-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM
- EIGER Adventure dan 100 Perempuan Indonesia Rayakan Hari Kartini Berkebaya di Puncak Gunung Kembang
- Sahid Raya Hotel Gelar Konser Iwan Fals, Presale Tiket 30 April 2024
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Dorong Laju Transisi Energi, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik pada Peringatan Hari Bumi 2024 Jawa Tengah
- Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun
Advertisement
Advertisement