Advertisement
Selain Beras, Rokok Jadi Penyumbang Terbesar Angka Kemiskinan di DIY
Foto Ilustrasi. - Ist/Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2023 adalah sebesar 11,04%. Jika dibandingkan dengan September 2022, persentase penduduk miskin di DIY mengalami penurunan 0,45% dan jika dibandingkan Maret 2022 angkanya turun 0,30% di mana pada Maret 2022, sebesar 11,34%.
BPS DIY membagi komoditas penyumbang kemiskinan DIY untuk perkotaan dan perdesaan. Di dua wilayah itu, beras tetap menjadi komoditas penyumbang kemiskinan terbesar. Hanya saja, di daerah perkotaan, angkanya sebesar 18,62%, sedangkan di perdesaan persentasenya mencapai 22,81%.
Advertisement
"Artinya beras sama-sama penyumbang terbesar, tetapi lebih besar bagi masyarakat miskin di perdesaan daripada perkotaan,” kata Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati, Senin (17/7/2023).
BACA JUGA: Duh! Anggaran Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Kabupaten/Kota di DIY Masih Rendah
Selain itu, rokok kretek filter duduk di posisi kedua sebagai komoditas penyumbang kemiskinan baik di perkotaan dan perdesaan. Dengan persentase masing-masing 7,91% dan 5,87%.
Kemudian disusul daging ayam ras dengan persentase di perkotaan 5,67% dan pedesaan 4,46%. Lalu komoditas telur ayam ras. Komoditas makanan penyumbang kemiskinan kelima terjadi perbedaan di mana untuk daerah perkotaan disumbang oleh kue basah, dan pedesaan tempe.
"Kenapa ini kami sampaikan, karena ini komposisi andilnya komoditas penyumbang rumah tangga miskin ini berpengaruh pada pengambilan kebijakan untuk menurunkan angka kemiskinan," kata dia.
Sementara komoditas penyumbang kemiskinan non makanan baik di perkotaan dan pedesaan sama. Di antaranya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Trauma, Sejumlah Pelajar di DIY Mulai Menolak Menerima Menu MGB
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



