Advertisement
BEI Beberkan Manfaat Perusahaan Tawarkan Saham ke Pasar Modal

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan banyak manfaat bagi perusahaan yang memilih untuk melantai di bursa atau Initial Public Offering (IPO). Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan melalui IPO perusahaan tidak hanya mendapatkan pendanaan.
Perusahaan bisa mengakses pendanaan jangka panjang melalui pendanaan lanjutan post-IPO melalui berbagai skema di pasar modal. Seperti rights issue, penerbitan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dan penerbitan efek lainnya.
Advertisement
BACA JUGA : Bursa Efek Indonesia Perwakilan Yogyakarta Tambah Tujuh Galeri Investasi Tahun Ini
"Setiap perusahaan yang akan melakukan penawaran perdana saham atau IPO memiliki tujuan masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan dan strategi perusahaan," ucapnya, Rabu (27/7/2023).
Selain pendanaan, melalui IPO perusahaan juga bisa mendapatkan manfaat lain, seperti mempercepat penerapan prinsip good corporate governance (GCG), peningkatan corporate image, peningkatan kesempatan mitra usaha strategis yang lebih luas. Lalu peningkatan loyalitas karyawan dengan program kepemilikan saham bagi karyawan, insentif perpajakan bagi perusahaan dan founder serta berbagai manfaat lainnya.
"Bagi perusahaan keluarga, IPO juga menjadi solusi untuk suksesi dan pengembangan perusahaan keluarga melalui pembagian kepemilikan saham dan pengelolaan perusahaan secara profesional. Hal ini kami harapkan dapat mendukung keberlangsungan usaha perusahaan," ujarnya.
Menurutnya, IPO dikatakan berhasil jika ekspektasi dan tujuan IPO yang ditetapkan oleh pemegang saham dan jajaran manajemen dapat terpenuhi baik. "Keberhasilan IPO tidak hanya ditentukan dari besar dana yang diperoleh di primary market tapi juga performance di secondary market."
BACA JUGA : Cinema XXI Segera Melantai di Bursa Efek Indonesia
Melalui dana yang diperoleh melalui IPO dan penerapan GCG, perusahaan diharapkan dapat melakukan ekspansi dan pengembangan perusahaan. Kemudian akan berdampak pada kinerja fundamental perusahaan.
"Yang diharapkan akan terefleksi dari price performance dan likuiditas transaksi di secondary market," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement