Advertisement

Promo November

Jokowi Usul Tiktok Tak Dipakai Jualan, Pengamat: Kemunduran Digitalisasi UMKM

Dwi Rachmawati
Minggu, 24 September 2023 - 17:07 WIB
Sunartono
Jokowi Usul Tiktok Tak Dipakai Jualan, Pengamat: Kemunduran Digitalisasi UMKM Logo aplikasi media sosial TikTok yang dikelola oleh ByteDance. - Bloomberg/Brent Lewin

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan TikTok hanya berperan sebagai media sosial, bukan merangkap menjalankan bisnis e-commerce. Hal itu seiring dengan keberadaan TikTok Shop yang dianggap sebagai biang kerok sepinya usaha pedagang di Pasar Tanah Abang.

Jokowi menyebut pemerintah sedang merancang regulasi yang mengatur social commerce. Dia menyatakan regulasi yang sedang dirancang tersebut akan mengatur antara media sosial dan platform perdagangan atau ekonomi.

Advertisement

BACA JUGA : TikTok Shop Booming, Kementerian BUMN Serukan Ini untuk UMKM Lokal

“Mestinya dia itu sosial media bukan ekonomi media, itu yang baru akan diselesaikan untuk segera diatur,” kata Jokowi usai meninjau penanganan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Sabtu (23/09/2023).

Merespons hal tersebut, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda memandang bahwa pelarangan aktivitas perdagangan di media sosial justru sebagai sebuah langkah mundur yang menghambat digitalisasi UMKM.

Pasalnya, dia mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), media sosial menjadi platform kedua terbanyak yang digunakan pelaku UMKM untuk berjualan secara online.

Adapun, posisi pertama ditempati oleh platform pesan instan seperti Whatsapp dan Facebook. Kemudian di posisi ketiga dan keempat yakni ada e-commerce atau marketplace dan website.

"Jadi saya bisa artikan, aturan tersebut adalah step by step [langkah demi langkah] UMKM bisa go digital hingga akhirnya punya website sendiri," kata Huda saat dihubungi, Minggu (24/9/2023).

Huda mengatakan, alih-alih melarang TikTok Shop, pemerintah diminta agar mengatur social commerce agar setara dengan e-commerce dan pedagang offline di pasar fisik. Dengan aturan setara, diharap bakal tercipta level playing field.

Selain aturan setara, pembatasan produk impor juga diperlukan untuk melindungi produk lokal. Misalnya, dibentuk aturan pemberlakuan disinsentif bagi produk impor, dan sebaliknya, memberikan insentif bagi produk lokal. Pengenaan pajak dan sebagainya pada produk impor menjadi krusial diterapkan di social commerce. 

BACA JUGA : Cara Daftar TikTok Affiliate dan Syaratnya, Simak di Sini

"Tahun 2019 saya sudah sampaikan bahwa social commerce ini akan lebih sulit diatur karena sifatnya yang tidak mengikat ke perusahaan aplikasi. Akan banyak loophole di situ," ujarnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, Jumat (22/9/2023), Kemendag dalam revisi Permendag No.50/2020 menetapkan sejumlah aturan bagi e-commerce dan social commerce termasuk TikTok Shop.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Isy Karim mengatakan revisi beleid tersebut mendefinisikan social commerce sebagai penyelenggara perdagangan melalui sistem elektronik (PPMSE) seperti halnya e-commerce.

Kemudian, ada pembatasan harga barang impor langsung (cross border) yakni minimal US$100 per unit atau sekitar Rp1,5 juta. Aturan ketiga yakni adanya positive list atau barang yang boleh diimpor langsung di e-commerce. 

Selain itu, e-commerce maupun social commerce dilarang bertindak sebagai produsen atau wholesaler, serta adanya kewajiban pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk impor yang dijual secara online.

Isy mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah mengeluarkan izin prakarsa untuk revisi Permendag No.50/2020 tersebut, yang selanjutnya akan ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas).

Dia menargetkan beleid tersebut ditandatangani oleh Zulhas paling lambat Senin (25/9/2023) untuk kemudian diundangkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Adapun proses pengundangan di Kemenkumham, kata Isy akan memakan waktu selama satu pekan. "Nanti kita tunggu proses dari Kemenkumham," ungkap Isy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement