Advertisement
Januari 2024 Inflasi Indonesia Mencapai 2,57 Persen

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Januari 2024 sebesar 0,04% secara bulanan. Secara tahunan, inflasi Indonesia pada Januari 2024 mencapai 2,57% year-on-year (yoy).
"Tingkat inflasi bulanan Januari 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu,” ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers Kamis (1/2/2024).
Advertisement
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 0,18% dan andil terhadap inflasi sebesar 0,05%. Komoditas utama penyumbang inflasi adalah tomat dengan andil 0,09%, bawang merah dengan 0,04%, dan beras 0,03%
Sementara itu, inflasi bulanan menurut wilayah terdapat 25 provinsi yang mengalami inflasi dan 13 provinsi mengalami deflasi.
Sebelumnya, konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg memperkirakan inflasi pada Januari 2024 secara rata-rata akan mencapai 0,27% (month-to-month/mtm), dengan estimasi tertinggi sebesar 0,45% mtm dan estimasi terendah sebesar 0,12% mtm.
Secara tahunan, konsensus ekonom memperkirakan inflasi Januari 2024 sebesar 2,53% (year-on-year/yoy), dengan estimasi tertinggi sebesar 2,72% yoy dan estimasi terendah sebesar 2,3% yoy.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan inflasi pada Januari 2024 mencapai 0,29% secara bulanan, lebih rendah dari 0,41% mtm pada Desember 2023.
Penurunan tersebut kata Josua terutama disebabkan oleh normalisasi permintaan pasca liburan natal dan tahun baru, juga penurunan inflasi bahan makanan.
BACA JUGA: Tempat Ibadah di Bantul Diduga Digunakan untuk Kampanye Pemilu 2024
“Penurunan inflasi bahan makanan didorong oleh deflasi harga cabai merah dan cabai rawit, seiring dengan panen yang terjadi di beberapa daerah. Sementara harga pangan tertentu, seperti daging ayam ras, bawang merah, dan beras, masih mengalami inflasi,” katanya, dikutip Kamis (1/2/2024).
Secara tahunan, Josua memperkirakan inflasi pada Januari 2024 mencapai 2,56%, juga melandai dari Desember 2023 sebesar 2,61% yoy. Perkembangan ini menurutnya dipengaruhi oleh laju inflasi harga bergejolak atau volatile food, terutama pada harga pangan.
Sejalan dengan itu, Josua memperkirakan inflasi inti akan menurun dari 1,80% yoy pada Desember 2023 menjadi 1,73% yoy pada Januari 2024.
“Namun, secara bulanan, inflasi diperkirakan meningkat dari 0,14% mtm ke 0,27% mtm, terutama didorong oleh kenaikan harga sewa dan kontrak rumah, serta gaji asisten rumah tangga,” jelas Josua. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
Advertisement
Advertisement