Advertisement
Pecah Rekor! Inflasi Bawang Merah April 2024 Tertinggi sejak 2021

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan komoditas bawang merah mengalami inflasi sebesar 30,75% (month-to-month/mtm) pada April 2024. Inflasi tersebut merupakan yang tertinggi selama periode Januari 2021 hingga April 2024.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan dengan inflasi di level 30,75%, bawang merah memberikan andil inflasi sebesar 0,14% pada April 2024. “Inflasi ini adalah yang tertinggi selama periode Januari 2021 hingga April 2024 untuk bawang merah,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Kamis (2/5/2024).
Advertisement
Amalia mengungkapkan, tingginya harga komoditas ini lantaran menurunnya suplai bawang merah di beberapa wilayah di Indonesia. Jika ditarik lebih jauh, curah hujan yang tinggi pada Maret 2024 menyebabkan terganggunya produksi di sentra bawang merah seperti Brebes, Cirebon, Demak, Kendal, Grobogan, Pati, dan lainnya di sepanjang Pantura.
“Sejalan dengan laporan BMKG, Maret 2024 curah hujan sangat tinggi terjadi di Jawa Tengah bagian utara,” ujarnya.
Perlu diketahui, dari 10 komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi pada April 2024, enam di antaranya merupakan komoditas pangan. Selain bawang merah, tomat, bawang putih, ikan segar, daging ayam ras, dan minyak goreng memberikan andil inflasi tertinggi pada bulan tersebut.
Amalia menuturkan, tomat kembali mengalami inflasi usai sempat mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut. Komoditas ini mengalami inflasi sebesar 13,72% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,04%.
BACA JUGA: Inflasi DIY Maret 2024 Capai 0,43%, Beras dan Daging Ayam Jadi Biangnya
Kemudian, komoditas bawang putih mengalami inflasi sebesar 5,51%. Kendati begitu, Amalia menyebut tekanan inflasi bawang putih sudah melandai seiring dengan realisasi impor yang meningkat pada Maret 2024.
Tekanan inflasi daging ayam ras juga disebut berkurang seiring dengan peningkatan produksi dan juga peningkatan produksi jagung pipilan kering pada Maret dan April 2024. BPS melaporkan, komoditas ini mengalami inflasi sebesar 0,84% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,01%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hore, APBN Indonesia Tidak Lagi Defisit, Kini Surplus Rp4,3 Triliun
- 1.000 Driver Ojol di Jogja Akan Gelar Demo Besok, Selasa 20 Mei, Ini Titik Lokasinya
- Hingga Maret 2025 Tercatat 364 Pekerja Kena PHK di DIY, Paling Banyak di Sleman
- Kaum Pekerja Kini Bisa Mengadu ke Wakil Menteri Tenaga Kerja lewat Kanal Buruh Tanya Wamen
- Gandeng Perusahaan Asal Brasil, Kementan Bakal Buka Peternakan Sapi 10 Ribu Hektare
Advertisement
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Ojol Gelar Demo, Gojek Jamin Layanan Pelanggan Tetap Jalan
- Pagi Ini Harga Bawang Merah Rata-Rata Nasional Turun Tipis Menjadi Rp37.049 per Kilogram
- Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Selasa Pagi Menguat
- Harga Emas Batangan Antam Hari Ini Turun Rp23.000 per Gram, Ini Daftar Harganya
- KAI Daop 6 Salurkan Bantuan Sosial-Lingkungan Sebesar Rp319,9 Juta hingga Mei 2025 sebagai Komitmen Berkelanjutan
- Kunjungan Wisman ke DIY Merangkak Naik, Puncaknya Diprediksi Juli-September
- KAI Daop 6 Yogyakarta Catat Angkutan Barang Tumbuh 23 Persen hingga April 2025
Advertisement