Advertisement
Belum Ada PHK di Industri Tekstil DIY, Satu Perusahaan Melakukan Recovery
![Belum Ada PHK di Industri Tekstil DIY, Satu Perusahaan Melakukan Recovery](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/14/1177882/tekstil.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) DIY menyebut sampai saat ini belum ada perusahaan tekstil yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Wakil Ketua Bidang Organisasi & Keanggotaan API DIY, Timotius Apriyanto mengatakan berdasarkan musyawarah API DIY 2024 belum ada laporan perusahaan tekstil yang melakukan PHK.
Advertisement
Dia mengatakan memang ada informasi yang menyebutkan bahwa di luar DIY sudah ada beberapa perusahaan tekstil yang tutup. Di DIY sendiri, ada satu perusahaan yang tengah recovery dan diharapkan akan baik-baik saja.
"Secara umum belum ada laporan perusahaan yang melakukan layoff, saya ada di forum Tripartit juga," ucapnya, Kamis (13/6/2024).
Timotius mengatakan jika ada PHK mestinya dari serikat pekerja melaporkan, namun sejauh ini belum ada laporan. Ia menyebut kondisi industri saat ini sedang tidak baik-baik saja. Ada beberapa perusahaan yang kapasitas produksinya tidak sampai 100%. Terjadi penurunan 30-40%.
Kondisi ini disebabkan karena geopolitik global. Krisis energi dan pangan akibat konflik bersenjata di berbagai daerah. Untuk memperbaiki situasi, menurutnya yang perlu ditingkatkan adalah daya saing dan produktivitas.
Daya saing dan produktivitas, kata Timotius, dipengaruhi kondisi dalam negeri. Sementara di dalam negeri sedang masa transisi pemerintahan dan penuh ketidakpastian.
"Sayangnya cenderung tidak berpihak pada kemudahan berusaha," jelasnya.
Dewan Penasehat API DIY, Robby Kusumaharta mengatakan tekstil menjadi tulang punggung ekspor DIY. Punya peranan besar dalam penyerapan tenaga kerja masuknya dolar. "Pertekstilan DIY diwarnai kelompok usaha kecil," kata Robby.
Melansir dari JIBI/Bisnis.com gelombang PHK pabrik tekstil disebut akan kembali terjadi. Kali ini akan terjadi di salah satu pabrik milik perusahaan tekstil terbesar di Indonesia.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Ristadi mengatakan kabar tersebut didapatkan dari informasi pelaku usaha terkait. Tak hanya PHK massal, pabrik besar tersebut berpotensi tutup meski masih berupaya bertahan.
"Pabrik tekstil raksasa di Indonesia akan PHK puluhan ribu pekerja, kita lihat sampai September 2024. Perusahaan tersebut masih berjuang agar tetap bisa survive."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Perbankan Dipastikan Aman dari Serangan Ransomware
- BRIN Berinovasi Bikin PLTS Terapung Bisa Berpindah Tempat
- Nilai Tukar Rupiah Amblek, Harga Obat Diprediksi Naik
- MPBI DIY Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Berdampak pada PHK
- Impor Beras Indonesia Diprediksi hingga Lima Juta Ton, Ini Komentar Anggota DPR
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/26/1179310/penambangan-batu-ok.jpg)
Diduga Ilegal, Tambang di Ngawen Gunungkidul Ditutup Sementara
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/23/1178907/gunung-ujung-pisau.jpg)
Gunung Batu di Tiongkok Dijuluki Ujung Pisau Berkat Bentang Alamnya yang Unik
Advertisement
Berita Populer
- Nilai Tukar Rupiah Amblek, Harga Obat Diprediksi Naik
- Dukung Gandeng Gendong, BPD DIY Salurkan Bantuan Rp710 Juta
- Kinerja Industri Tekstil Terus Merosot, Kadin Sebut karena Digerogoti Oknum
- BRIN Berinovasi Bikin PLTS Terapung Bisa Berpindah Tempat
- Rupiah Melemah, Siap-Siap! Harga BBM Non Subsidi Bakal Naik
- Akui Lakukan Monopoli Layanan Jasa Kurir, Shopee & Shopee Express Siap Ubah Perilaku
- Ini Daftar Mall di Jogja yang Menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Advertisement
Advertisement