Advertisement
Oktober 2024, DIY Mulai Ekspor Sektor Pertambangan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ekspor DIY pada Oktober 2024 mencapai 48,81 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 5,70% secara bulanan (month-to-month/mtm) dibandingkan September 2024 sebesar 46,18 juta dolar AS. Kenaikan juga terjadi secara tahunan (year-on-year/yoy) 24,99% di mana pada Oktober 2023 sebesar 37,11 juta dolar AS.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan jika dilihat berdasarkan sektor pada Oktober 2024 ini tertinggi adalah industri pengolahan 48,50 juta dolar AS dan sektor pertanian 0,30 juta dolar AS. Dan sektor ketiga adalah pertambangan dan lainnya sebesar 0,01 juta dolar AS.
Advertisement
Menurutnya meski jumlahnya belum besar, sektor pertambangan dan lainnya menjadi komoditas baru ekspor DIY. "Meski nilainya belum begitu tinggi, ini merupakan komoditas baru yang diekspor DIY," kata Herum.
Dia menjelaskan tiga besar negara kawasan pangsa ekspor DIY pada Oktober 2024 adalah AS dengan nilai 25,21 juta dolar AS andilnya 51,65%, kedua Jerman 3,75 juta dolar dengan andil 7,68%, dan Australia 3,09 juta dolar AS dengan andil 6,33%.
BACA JUGA: Skuad Timnas Indonesia untuk AMEC 2024 Diumumkan, Ini Daftar Pemainnya
Jika dilihat secara kumulatif pada Januari - Oktober 2024 pangsa ekspor dari DIY terbesar adalah ke AS mencapai 191,40 juta dolar AS atau 43,93%, Uni Eropa 101,97 juta dolar AS atau 23,40%, ketiga Asean 8,95 juta dolar AS atau 2,05% dan lainnya 133,39 juta dolar AS atau 30,61%.
Lebih lanjut dia mengatakan komoditas ekspor dari DIY menurut golongan barang tiga terbesar yakni pakaian jadi bukan rajutan 17,17 juta dolar AS andil 35,18%, kedua barang-barang dari kulit 6,97 juta dolar AS andilnya 14,28%.
"Ketiga perabot, penerangan rumah nilainya 5,57 juta dolar AS andil 11,41%," jelasnya.
Secara kumulatif Januari-Oktober 2024 ekspor tertinggi berdasarkan golongan barang, pertama pakaian jadi bukan rajutan 153,74 juta atau 35,28%, perabot penerangan rumah 50,04 juta dolar atau 11,48%, dan barang-barang rajutan 47,78 juta dolar atau 10,97%.
Menanggapi ekspor dari sektor pertambangan dan lainnya pada Oktober 2024, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag DIY, Theresia Sumartini mengatakan produk pertambangan yang dimaksud BPS DIY adalah ubin batu.
Ia menyebut sebenarnya produk ini sudah lama ekspor, tetapi kemungkinan kemarin masih menggunakan kode HS kerajinan batu. Dan sekarang berubah menjadi HS produk dari bahan tambang.
"Terkait produk pertambangan yang saat ini masuk ke data BPS, yaitu produk ubin batu," tuturnya, Sabtu (7/12/2024).
Theresia mengatakan ubin batu tersebut diekspor ke beberapa negara seperti China, Karibia, dan Paraguay.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Eko Suwanto Apresiasi Ruang Bermain Anak di Kantor Kecamatan Berbah Sleman
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Ekonom UGM Dukung Pajak E-commerce, Ciptakan Keadilan Pengusaha Daring dan Luring
- Libur Panjang Tahun Baru Islam, PHRI DIY Sebut Hotel Ramai hingga 4 Hari
- TikTok Akan Dibeli Orang Kaya di AS, Begini Respons Pemerintah China
- Kelola Sampah Sepenuh Hati, Bisnis Hotel Semakin Berseri
- Semarakkan Liburan Sekolah, MORAZEN Yogyakarta dan Waterboom Jogja Gelar Lomba Mewarnai
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
Advertisement
Advertisement