Advertisement
Percepatan Swasembada Pangan, Pemerintah Bakal Terbitkan Inpres Irigasi Januari 2025
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Mempercepat target terwujudnya swasembada pangan, pemerintah bakal menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Irigasi, paling lambat Januari 2025.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Inpres terkait dengan irigasi akan meluncur dalam waktu dekat. Terlebih, sederet para pemangku kepentingan (stakeholders) seperti Kementan hingga Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) telah menandatangani Inpres tersebut.
Advertisement
“Kita berdoa mudah-mudahan paling lambat awal Januari [2025 Inpres terbit],” kata Amran saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (30/12/2024).
Mentan Amran menyatakan Inpres tentang irigasi dirancang bersama sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih. Dengan begitu, baik kabupaten, provinsi, maupun pemerintah pusat bisa membangun saluran irigasi sehingga akan menjadi lebih produktif.
Dia menjelaskan bahwa mulanya terdapat klasterisasi pembangunan saluran irigasi. Di mana, pemerintah pusat perlu membangun lebih dari 3.000 hektare saluran irigasi, 1.000 hektare di kabupaten, dan 1.000–3.000 hektare untuk provinsi.
“Ini tidak ada lagi [klasterisasi], sehingga kabupaten, provinsi, pusat bisa bekerja sama. Yang mana punya anggaran itu bisa bekerja sama pada suatu tempat. Yang penting tidak overlap,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan pihaknya telah merampungkan sederet kebijakan, salah satunya terkait Inpres tentang irigasi.
Zulhas menjelaskan kebijakan itu telah rampung selama dua bulan dirinya dilantik Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi Menko Pangan.
“Inpres irigasi sudah selesai, saya sudah paraf, sudah selesai. [Soal diteken Prabowo] itu mungkin waktunya saja. Tapi sudah mulai berjalan, karena semua kementerian sudah teken, sudah bisa,” ujar Zulhas di Graha Mandiri, Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Pada kesempatan terpisah, Zulhas juga sempat mengungkap penyebab lahan sawah di Indonesia hanya bisa dilakukan satu kali tanam dalam setahun. Dia menuturkan tidak adanya saluran irigasi yang memadai menjadi penyebab sawah hanya bisa satu kali tanam. Alhasil, banyak lahan sawah di beberapa wilayah yang mengandalkan intensitas hujan.
“Banyak sekali sawah kita, baik di Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan lain-lain yang hanya satu kali tanam. Artinya, sawah yang satu kali tanam itu tidak ada irigasinya karena mengandalkan curah hujan,” ujar Zulhas di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Zulhas menyebut keterbatasan anggaran di tingkat daerah menjadi salah satu biang kerok pembangunan saluran irigasi terhambat. “Karena keterbatasan anggaran dari daerah, karena kalau 1.000 hektare itu yang membangun harus anggaran dari bupati, kalau sawahnya 1.000 hektare irigasinya bupati yang bangun, kalau 1.000-3.000 hektare gubernur yang bangun,” ujarnya.
Namun, lanjut Zulhas, Pemerintah Pusat melalui Kementan juga bisa membangun saluran irigasi untuk 1.000 hektare sawah.
Maka dari itu, dia menuturkan pemerintah pusat akan memberikan bantuan untuk pembangunan saluran irigasi di sejumlah daerah guna menjawab kebutuhan para petani.
Adapun, Zulhas menyampaikan pembangunan saluran irigasi ini juga bertujuan untuk mendukung swasembada pangan.
“Mentan [Menteri Pertanian] punya kemampuan, karena ini fokus mengejar swasembada pangan, maka itu boleh dikerjakan pusat dan itu akan diatur,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Diskon Tarif Listrik Idealnya 6 Bulan, Pakar UGM: 2 Bulan Kurang Berdampak
- Ini Tanggapan Apindo Soal Kebijakan PPN 12% untuk Barang Mewah
- Petani Minta Pemerintah Menaikkan HPP Gabah Jadi Rp7.000 per Kilogram
- Malam Tahun Baru 32 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Tugu Jogja Bakal Direkayasa, Ini Daftarnya
- Apple Belum Melunasi Komitmen Investasi 10 Juta Dolar AS, Kemenperin: Sudah Diundang Tak Datang
Advertisement
Viral Ribut Kuah Nasi Padang di Godean, Polisi Sebut Semua Sudah Berdamai
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Pasokan Listrik Andal, PLN Jateng-DIY Jaga Keandalan Kelistrikan saat Natal dan Tahun Baru
- Pemerintah Ubah Cakupan Objek PPN 12% di Menit Akhir, Pengusaha: Ini Membahayakan
- Begini Cara Menghitung Besaran PPN 12% dan 11%
- Konsumsi Listrik Kendaraan Listrik di SPKLU Meningkat 500% sepanjang Libur Akhirt Tahun
- PPN12%, Kemenkeu Tak Waswas meski Kas Negara Kian Menipis
- Tujuh dari Sepuluh Orang Indonesia Tidak Menabung
- Kisah Rosid Membangun Usaha Sajadah Custom
Advertisement
Advertisement