Advertisement

Efisiensi Pemerintah Pusat Berdampak pada Sektor Pariwisata

Newswire
Rabu, 23 April 2025 - 23:52 WIB
Maya Herawati
Efisiensi Pemerintah Pusat Berdampak pada Sektor Pariwisata Wisatawan / Ilustrasi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pariwisata membahas dampak penerapan kebijakan efisien anggaran terhadap sektor pariwisata beserta solusi yang bisa dilakukan bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

"Kami memahami, beradaptasi menghadapi situasi ini memiliki tantangan tersendiri. Namun kami melihat ada hal-hal yang bisa kita eksplorasi bersama untuk mengembangkan pariwisata ke depan,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Advertisement

Dalam audiensi yang berlangsung pada Rabu (23/4/2025), Widiyanti mengakui jika kebijakan tersebut berdampak pada perputaran aktivitas industri pariwisata termasuk akomodasi.

Berdasarkan data yang dimilikinya, secara nasional tingkat okupansi hotel bintang di Indonesia pada Januari-Februari 2025 mengalami penurunan sebesar 0,26 persen poin, terlebih pada Februari sebesar 2,24 persen poin.

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut adalah dengan memaksimalkan potensi dari pasar wisatawan nusantara (wisnus) yang selama ini telah terbukti menjadi sumber ketangguhan utama sektor pariwisata. Berdasarkan data, hingga akhir tahun 2024, pertumbuhan wisatawan nusantara tercatat sebesar 21,7 persen.

 BACA JUGA: Awet Muda Bisa Dilakukan lewat Kebiasaan Sehari-Hari

Maka dari itu, ia mendorong agar industri menciptakan pasar-pasar baru dengan pendekatan strategi dan inovasi, yang tentunya bisa dilandaskan pada prinsip pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Contohnya yakni pembuatan paket meeting yang sesuai untuk komunitas atau paket untuk eduwisata, sehingga pelaku industri pariwisata bisa mencari ceruk-ceruk sumber pertumbuhan untuk menjaga momentum pertumbuhan wisatawan nusantara tetap berlanjut.

"Terlebih dengan dinamika geopolitik, yang bisa mengubah arus kunjungan wisatawan. Pemerintah berharap dan yakin bahwa industri perhotelan tetap bisa resilien untuk menghadapi dinamika ke depan," katanya.

Ia menyatakan Kementerian Pariwisata berkomitmen mendukung penuh, termasuk menjadi "jembatan" bagi industri untuk berkomunikasi dengan kementerian/lembaga lain untuk mengkaji dan menghadirkan intervensi-intervensi yang diperlukan.

Pemerintah, katanya, dapat memberikan bimbingan teknis dan memfasilitasi business matching, juga berkomunikasi dengan pihak lainnya untuk menjembatani kebutuhan intervensi. Kita bisa rumuskan bersama, promosi untuk MICE dan promosi untuk wisman melalui kampanye secara terpadu.

"Saya berharap pertemuan hari ini dapat menjadi ruang dialog yang konstruktif, untuk merumuskan intervensi yang tepat dan terarah, demi keberlanjutan sektor pariwisata," kata dia.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani meminta pemerintah agar dapat segera mengeksekusi anggaran belanja khususnya untuk jasa akomodasi.

Ia juga meminta agar pemerintah segera melakukan penertiban regulasi jasa akomodasi berbasis konsep sharing economy, penertiban usaha jasa akomodasi ilegal atau tidak sesuai regulasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top Ten News Harianjogja.com, Senin 28 April 2025, Mafia Tanah, Relokasi Pedagang dan Jukir ABA, Juara Liga Italia

Jogja
| Senin, 28 April 2025, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement