Advertisement

Begini Dampak Koperasi Merah Putih pada Ekonomi Menurut Ekonom UKDW

Anisatul Umah
Rabu, 23 Juli 2025 - 13:07 WIB
Maya Herawati
Begini Dampak Koperasi Merah Putih pada Ekonomi Menurut Ekonom UKDW Foto ilustrasi Koperasi Merah Putih. - ilustrasi dibuat oleh AI - ChatGPT

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah baru saja meluncurkan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes MP) pada 21 Juli 2025 kemarin. Lalu setelah diluncurkan seperti apa dampak Kopdes MP pada perekonomian?

Ketua Pusat Studi Ekonomi dan Bisnis Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Purnawan Hardiyanto mengatakan pembentukan koperasi jika motivasinya baik pasti hasilnya baik. Kekayaan hasil usaha koperasi dimiliki oleh anggota, bukan milik segelintir orang saja. Menurutnya ini akan meningkatkan ekonomi rakyat.

Advertisement

Ia menjelaskan terkait sejauh mana Kopdes MP ini menggerakkan ekonomi perdesaan semua tergantung pelaksanaanya. Jika ditangani dan didampingi orang-orang profesional kemungkinan suksesnya akan besar terutama untuk  mengangkat ekonomi rakyat.

"Tapi kalau pelaksana dan pendampingnya tidak profesional, maka keberadaan Koperasi Merah Putih tidak akan langgeng selamanya," ucapnya, Rabu (23/7/2025).

Lebih lanjut dia mengatakan dampak Kopdes MP tidak akan begitu besar ke perbankan. Sebab jumlah asetnya masih relatif kecil dibanding aset perbankan.

"Koperasi Merah Putih omsetnya relatif kecil dibanding aset perbankan," lanjutnya.

Purnawan berharap Kopdes MP tidak didampingi dan dikelola oleh para politisi, karena dikhawatirkan hanya akan dijadikan kendaraan politik mereka di Pemilu 2029. Kopdes MP harus didampingi dan dikelola oleh pihak yang kompeten di bidang koperasi, ekonomi, dan usaha.

BACA JUGA: Geger Penemuan Jenazah di Bawah Jembatan Glagah Kulonprogo

Laporan Terbaru Celios Ada Risiko Gagal Bayar Rp85,96 Triliun

Melansir dari laporan terbaru Center of Economic and Law Studies (Celios) tentang 'Dampak Ekonomi Koperasi Merah Putih' disebutkan bahwa ada risiko gagal bayar sebesar Rp85,96 triliun selama enam tahun masa pinjaman.

Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Celios, Nailul Huda mengatakan risiko gagal bayar ditanggung oleh pemerintah desa sebesar 20% dana desa selama enam tahun. Kopdes MP juga berpotensi menurunkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp9,85 triliun, pengurangan pendapatan masyarakat Rp10,21 triliun, dan penurunan penyerapan tenaga kerja sebesar 824.121 tenaga kerja.

Dia mengatakan kinerja koperasi saat ini belum maksimal, dengan 59,42% koperasi hanya mencatat omzet dibawah Rp300 juta per tahun. Dampak lainnya adalah terdapat opportunity cost perbankan akibat alokasi dana ke Kopdes MP yang mencapai Rp76,51 triliun secara akumulatif dalam enam tahun masa pinjaman.

"Meskipun akan ada potensi peningkatan surplus usaha sebesar Rp1,19 triliun dan pajak bersih pemerintah meningkat Rp360 miliar dalam enam tahun, angka ini relatif lebih kecil apabila dibandingkan dengan kerugian secara makro ekonomi," jelasnya.

Oleh karena itu Celios merekomendasikan agar pembentukan Kopdes MP dibatalkan, dengan pertimbangan potensi risiko dan kerugian dari sisi perbankan maupun pemerintah desa. Meningkatkan peran BUMDes sebagai motor pembangunan di tingkat desa dengan berbagai bentuk kelembagaan, termasuk Koperasi.

"Selanjutnya melakukan peningkatan skala koperasi aktif yang saat ini sudah berjalan, dengan memberikan fasilitas pemberian kredit bunga rendah," lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemkab Gunungkidul Berikan Bantuan Benih Ikan ke Kelompok yang Tak Aktif, Ini Tujuannya

Gunungkidul
| Rabu, 23 Juli 2025, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Dubes RI untuk Kanada Muhsin Syihab Temui Pahlawan Budaya Indonesia

Wisata
| Rabu, 23 Juli 2025, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement