Advertisement

Inflasi Agustus 2,31 Persen Dipicu Harga Bawang Merah dan Beras

Newswire
Senin, 01 September 2025 - 17:07 WIB
Maya Herawati
Inflasi Agustus 2,31 Persen Dipicu Harga Bawang Merah dan Beras Ilustrasi panen bawang merah. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi tahunan untuk Agustus 2025 tercatat sebesar 2,31 persen (year-on-year/yoy). Penyumbang utama inflasi ini adalah harga bawang merah dan beras.

“Penyumbang utama deflasi Agustus 2025 secara yoy adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi 1,14 persen. Dan komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah bawang merah dan beras,” kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin (1/9/2025).

Advertisement

BPS mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan dari 106,06 pada Agustus 2024 menjadi 108,51 pada Agustus 2025. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 3,99 persen (yoy).

Hal itu sejalan dengan inflasi komponen harga bergejolak (volatile food) yang mengalami inflasi sebesar 4,47 persen (yoy) dengan andil inflasi 0,72 persen. Selain bawang merah dan beras, tomat juga menjadi komoditas penyumbang utama pada komponen ini.

BACA JUGA: Demo Berkepanjangan Bisa Berdampak Buruk ke Pariwisata DIY

Sementara pada komponen inflasi inti (core inflation), terjadi inflasi sebesar 2,17 persen (yoy) dengan andil terbesar terhadap inflasi umum, yakni 1,39 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil dari komponen inflasi inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk.

Sementara komponen harga diatur pemerintah (administered price) mengalami inflasi sebesar 1 persen (yoy) dengan andil 0,20 persen. Komoditas dominan dari komponen ini adalah tarif air minum PAM di 13 wilayah, sigaret kretek mesin (SKM), dan bahan bakar rumah tangga.

Adapun bila ditinjau dari distribusi wilayah, sebanyak hampir seluruh provinsi mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi pada Sumatera Utara sebesar 4,42 persen.

Hanya Papua Barat yang mencatatkan deflasi sebesar 0,87 persen. Deflasi ini disebabkan oleh komoditas ikan cakalang atau ikan sisik, angkutan udara, ikan tuna, cabai rawit, dan bensin.

Sebagai catatan, inflasi bulanan pada Agustus tercatat sebesar 0,08 persen (month-to-month/mtm) dan inflasi tahun kalender 1,60 persen (year-to-date/ytd).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Begini Strategi yang Dilakukan Bupati Gunungkidul untuk Menaikkan PAD

Begini Strategi yang Dilakukan Bupati Gunungkidul untuk Menaikkan PAD

Gunungkidul
| Senin, 01 September 2025, 21:07 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement