Advertisement
Realisasikan Subsidi Listrik Tepat Sasaran, PLN Data Ulang Pelanggan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Guna menghindari subsidi listrik yang tidak tepat sasaran, PT PLN (Persero) Area Jogja mendata ulang pelanggan yang menggunakan daya 450 VA. Hasil pendataan ulang tersebut lantas diserahkan kepada Tim Nasional Percepatan Penganggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk diverifikasi.
Manajer PLN Area Jogja Eric Rossi Priyo Nugroho mengaku tidak ada lagi uji petik yang dilakukan. Sebab pada 2016 telah didata dan ditetapkan bagi rumah tangga 900 VA yang mampu dan tidak mampu. Artinya alokasi subsidi bagi rumah tangga tak mampu sesuai data yang telah diverifikasi ulang tersebut. Sedangkan pada 2017, pendataan kembali dilakukan bagi pelanggan 450 VA.
Advertisement
Data yang digunakan untuk proses pendataan ulang tersebut menurut Eric berasal dari TNP2K yang ada di bawah naungan Wakil Presiden. Total ada 443.116 pelanggan yang didata mulai Februari hingga Mei 2017 lalu. Pendataan tersebut mencakup kesesuaian NIK, fakta di lapangan apakah masih keluarga yang sama tinggal di rumah tersebut, dan apakah orang-orangnya masih sama dengan data awal daya itu dipasang. Setelah selesai mendata, PLN kembali mengirimkan hasilnya ke TNP2K.
"Jadi bukan kami [PLN] yang menjustifikasi apakah rumah tangga ini layak atau tidak mendapatkan subidi. Kami hanya memastikan apakah NIK masih sesuai dan melaporkannya ke TNP2K. Nantinya hasil verifikasi TNP2K tersebut yang menentukan kelayakan rumah tangga mendapatkan subsidi tarif listrik," katanya kepada Harian Jogja, Senin (23/4/2018).
Sebagaimana diketahui per 1 Januari 2017, pemerintah menerapkan kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran untuk konsumen rumah tangga daya 900 VA yang miskin dan tidak mampu. Tujuannya penyaluran subsidi listrik lebih efektif dan efisien. Pasalnya selama ini anggaran subsidi listrik tergolong besar, rata-rata Rp85 triliun per tahun selama periode 2012-2016. Namun masih banyak rumah tangga mampu (RTM) yang ikut menerima subsidi. Pada 2016, jumlah konsumen mampu ini mencapai 19 juta rumah tangga. Oleh karena itu, pemerintah menyesuaikan tarif listrik secara bertahap bagi golongan konsumen ini.
Dengan dijalankannya program Subsidi Listrik Tepat Sasaran, negara berpotensi menghemat anggaran hingga Rp22,07 triliun pada 2017. Dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan mengingat rasio listrik belum merata. Saat ini sekitar 28 juta individu belum menikmati manfaat listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ini Rangkuman Detik-Detik Indonesia Cetak Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23
- Pengusaha Solo, Rudy Indijarto, Halalbihalal Bareng Puluhan Anak Yatim Piatu
- Berkat Sop Duren, Musrenbang Kelurahan Sine Sragen Kini Lebih Tepat Sasaran
- Gita Pertiwi: Perlu Segera Ada Perwali Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Solo
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
Advertisement
Advertisement