Advertisement
Optimalkan Smartphone, UMKM Bisa Go Digital
Ilustrasi smartphone - Ist
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perkembangan teknologi yang semakin canggih, kian menuntut berbagai sektor untuk meningkatkan kapasitas diri. Terutama di sektor usaha mikro, kecil dan menengah yang dinilai perlu meningkatkan daya saingnya, salah satunya dengan pemanfaatan smartphone.
Dalam rangka mendorong UMKM agar segera naik kelas untuk menyambut New Yogyakarta International Airport (NYIA), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY akan kembali menggelar Grebeg UMKM 2018. Asisten Direktur KPw BI DIY Probo Sukesi mengatakan kali kedua pelaksanaan kegiatan tersebut diawali dengan pelatihan UMKM.
Advertisement
"Tujuan dari Grebeg UMKM ini adalah mendorong pengembangan produk dan kapasitas sumber daya manusia yang berkualitas serta berdaya saing tinggi," ujar Probo di sela-sela Pelatihan UMKM Road to Grebeg UMKM DIY 2018 di Bangsal Mataram KPw BI DIY, Senin (15/10).
Probo mengatakan dalam rangkaian acara menjelang Grebeg UMKM yang akan diselenggarakan pada 23-25 November mendatang ini, sejumlah UMKM DIY dibekali dengan beberapa pelatihan. Antara lain dalam rangka meningkatkan kapasitas UMKM dalam mengenal dan memanfaatkan teknologi informasi.
BACA JUGA
Dalam pelatihan tersebut para pelaku usaha yang hadir diperkenalkan dengan perkembangan teknologi e-commerce, digital marketing dan halal lifestyle yang saat ini tengah menjadi isu strategis. Sejumlah narasumber dihadirkan untuk memberikan pengetahuan baru bagi UMKM agar ke depan dapat semakin mengoptimalkan penggunaan teknologi, kendati hanya melalui ponsel pintar yang dimiliki.
"Kami ingin UMKM ini naik kelas, sehingga konsep yang diberikan yakni mengajak mereka melihat dan menghadapi peluang dan tantangan dari perubahan di era digital," jelas Probo.
Pelaku UMKM harus menyadari, kini era digital tengah meluas. Probo memaparkan pola transaksi masyarakat sudah mulai mengalami pergeseran dari transaksi konvensional ke transaksi digital. Di antaranya melalui e-commerce dan era digital marketing.
Sedangkan menghadapi isu halal lifestyle, lanjut Probo, pelaku UMKM juga dituntut untuk peka pada produk halal sejalan dengan amanah dari UU Jaminan Produk Halal tahun 2013.
"Kami juga mengajak beberapa perbankan dalam pelatihan ini, harapannya ini dapat mendekatkan pelaku UMKM untuk mengakses permodalan melalui KUR yang disalurkan bank-bank tersebut," jelas Probo.
Narasumber pelatihan, Konsultal Digital Marketing dari Otak Studio Azzam Muhammad Baihaqi memaparkan dalam mendorong perkembangan usaha, para pelaku UMKM ini dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi ponsel pintar yang dimiliki. Berbagai fitur dan aplikasi yang tersedia secara gratis bisa dioptimalkan untuk membuat konten promosi dari produk yang akan dijual.
"Cukup modal smartphone, UMKM sudah bisa go digital secara digital marketing. Bagaimana pun juga marketing ini merupakan ujung tombak proses bisnis, ketika sudah go digital, sudah sangat cukup," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
Advertisement
Wisatawan Keluhkan Tarif Sewa Gazebo Pantai Drini Rp50.000 Per 2 Jam
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



