Advertisement
Pasar Sentul, Pusatnya Jagung Segar di Jogja
Para pedagang Pasar Sentul berjualan di trotoar sepanjang Jalan Sultan Agung, Jogja, Selasa (10/7). - Harian Jogja/Rheisnayu Cyntara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pasar tradisional yang letaknya berdekatan dengan Pura Pakualaman ini terkenal sebagai sentra jagung mentah di Jogja. Saat momen malam Tahun Baru, Pasar Sentul akan dipenuhi dengan para penjual jagung mentah hingga meluber ke jalanan. Para pedagang biasanya akan menggelar dagangannya di sepanjang trotoar hingga perempatan SPBU Kusumanegara. Mereka akan menjajakan berkarung-karung jagung mentah segar dengan kulit berwarna hijau sepanjang jalan.
Salah satu pedagang, Sunarti mengaku menjelang tahun baru biasanya para pedagang akan berjualan jagung mentah. Tak hanya pedagang yang sehari-hari berjualan di pasar tetapi juga pedagang musiman yang hanya ada saat pasaran tengah ramai. Pasalnya, saat ramai, keuntungan berjualan jagung mentah cukup menggiurkan hingga mencapai jutaan rupiah. "Memang bermacam-macam keuntungannya ya tetapi rata-rata sampai jutaan," katanya, Selasa (10/7).
Advertisement
Tak tanggung-tanggung, pedagang biasanya menyiapkan stok hingga puluhan ribu jagung siap jual. Namun pada hari-hari biasa, Sunarti menyebut para pedagang tetap berjualan kebutuhan sehari-hari. Seperti buah dan sayur, sembako, ikan dan daging, jajanan tradisional, pakaian, juga rempah-rempah dan bumbu dapur.
Meski secara resmi pasar ini buka setiap hari dari pukul 05.00–14.00 WIB, pedagang biasanya menggelar lapak sayur mayur pukul 03.00 WIB. Uniknya mereka akan memadati sepanjang Jalan Sultan Agung mulai dari depan pasar hingga mengelilingi SPBU Kusumanegara. Pemandangan transaksi jual beli di pinggir jalan, bukanlah hal yang aneh di sini. Meski berjualan di pinggir jalan, mereka nyaris tak pernah sepi pembeli. "Biasanya mulai kukutan jam 10.00 WIB," tutur Sunarti. Sedangkan bagi pedagang yang mempunyai kios, biasanya akan tutup pukul 12.00 WIB.
BACA JUGA
Pasar tradisional ini merupakan salah satu pasar yang umurnya cukup tua. Diresmikan pada 22 Februari 1986, pasar seluas 3.816 meter persegi ini memiliki total hingga sekitar 570 pedagang tetap. Terdiri dari pedagang kios, los, dan juga lapak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Nataru, Harga Tiket Bus Jurusan Jakarta Naik 10 Persen
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini Stabil, UBS & Galeri24
- Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Nasional Turun
- Harga BBM Pertamina hingga Shell Stabil Jelang Nataru
- Samsung Biologics Akuisisi Pabrik Obat GSK US$280 Juta
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- Viral Roti O Tolak Pembayaran Tunai, Ini Aturan Tegas BI
Advertisement
Advertisement



