Advertisement
Pertemuan IMF-Bank Dunia Tak Ada Manfaat Kalau ...
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sampai saat ini pro-kontra penyelenggaraan Pertemuan IMF-Bank Dunia masih saja bergulir. Ada yang menyebut jika kehadiran dua organisasi dunia itu sebagai rentenir; atau pemerintah dituding tak berpihak pada korban bencana alam hingga pertanyaan dana miliaran untuk acara tersebut. Di sisi lain, ada yang dengan lantang menyatakan ragam dampak yang Indonesia tuai dibalik pertemuan ini. Lalu apa sebenarnya esensi pertemuan ini? Apa pula manfaat yang bakal Indonesia terima?
Pengamat ekonomi dari Indef Enny Sri Hartarti mengatakan kalau Indonesia tidak bisa menindaklanjuti sejumlah agenda untuk perbaikan ekonomi yang sudah disusun maka pertemuan tahunan IMF-Bank dunia tidak akan memberikan manfaat banyak bagi rakyat.
Advertisement
“Apakah annual meeting ini sekadar seremonial yang diikuti oleh 189 negara, itu yang paling utama dipersoalkan. Bagaimana dengan agenda yang sudah disusun, progresnya seperti apa dan bagaimana dilaksanakan,” ujar Enny dalam diskusi bertema Miliaran, Dana Annual Meeting IMF Darimana? di Gedung DPR yang diikuti nara sumber Anggota Komisi XI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, Kamis (10/10).
Enny meyakini kalau Indonesia mampu melakukan lobi-pobi pada gelaran tersebut mengingat banyak tokoh penting dunia yang hadir seperti pengusaha Tiongkok, Jack Ma dan Bill Gates dari Amerika Serikat, maka pertemuan itu akan membawa pengaruh positif terhadap perbaikan ekonomi nasional.
Hanya saja Enny mengakui tidak mudah untuk meningkatkan kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, IMF dan Bank Dunia selama ini dikelola secara korporasi sehingga lebih banyak menguntungkan negara-negara besar yang menjadi pemegang saham terbesarnya.
Enny mengakui masih terjadinya pelemahan rupiah dan terjadinya pelarian modal ke luar negeri menjadi tanda tanya akan efektivitas pelaksanaan pertemuan tahunan tesebut. Sedangkan untuk dampaknya terhadap industri pariwisata belum bisa dilihat dalam beberapa bulan ini mengingat dampaknya masih akan terlihat dalam jangak panjang.
“Jadi pertemuan itu bukan soal banyaknya pengusaha dunia dan tokoh sentral di sektor ekonomi yan hadir, tapi bagaimana kita ingin mereposisi dan revitalisasi terhadap keberadaan World Bank selama ini,” ujarnya. Enny menilai kedua institusi itu merupakan lembaga supra nasional yang sangat menentukan peta perekonomian dunia.
“Arah kebijakan IMF selama ini terbukti telah mendorong terjadinya ketimpangan. Kalau Bank dunia hadir hanya sebagai pemadam kebakaran,” ujar Enny.
Hendrawan Supratkno mengatakan tidak mudah bagi satu negara untuk menjadi tuan rumah pertemuan IMF-Bank dunia. Karena itu pertemuan internasional akan menaikkan citra dan kepercayaan asing terhadap Indonesia.
Akan tetapi, soal revitalisasi peran IMF dan Bank Dunia agar lebih berpihak kepada negara berkembang dan tidak terjadi ketimpangan eknomi, Hendrawan mengatakan hal itu tidak mudah untuk dilakukan.
Dia mengatakan selagi kedua lembaga itu dikelola secara korporasi maka maka revitalisasi itu akan sulit untuk dilakukan. Hendrawan mengakui bahwa selama ini kedua lembaga itu memang lebih banyak menguntungkan para pemegang sahamnya seperti Amerika Serikat dan Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Cegah Pelanggaran Hukum Orang Asing, Ditjen Imigrasi Perkuat Fungsi Intelijen
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Penerbangan Langsung Bandara YIA-Bangkok Diminta Segera Dibuka
- Ekonomi DIY Triwulan I 2024 Tumbuh 5,02 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- Mendag Minta Penyedia Jastip Taati Aturan Pemerintah
- Menteri Perdagangan Usulkan Harga Minyakita Dinaikkan Rp1.000 per Liter
- BI DIY: Momen Ramadan Hingga Pemilu Dongkrak Ekonomi DIY Triwulan I 2024
- Sempat Lesu Saat Lebaran, PHRI DIY Sebut Reservasi Hotel Bulan Ini Rata-rata 85%
- Mitra Binaan Pertamina Patra Niaga JBT Raup Omzet Hingga Rp30 juta di Sinergi Karya Usaha Unggulan
Advertisement
Advertisement