Atsiri Turun, Ganti Ekspor Tutup Kepala Meningkat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jika pada pertengahan 2018 ekpor minyak atsiri terus meningkat, jelang akhir tahun nilai ekspor komoditas ini malah menurun. Peningkatan terbesar komoditas ekspor didominasi oleh produk tutup kepala dan plastik serta barang-barang dari plastik.
Kepala badan Pusat Statistik (BPS) DIY JB Priyono menuturkan ekspor minyak yang menjadi bahan baku pembuatan parfum ini nilainya turun paling besar berdasarkan data November 2018 yakni sebesar 39,43%. Disusul ekspor barang-barang rajutan yang turun sebesar 20,95% dan pakaian jadi bukan rajutan sebesar 19,18%. Penurunan tiga dari sepuluh komoditas ekspor utama tersebut menurut Priyono menyumbang penurunan nilai ekspor dari Oktober ke November 2018 (month to month) sebesar 9,12%, yakni sebesar US$34,2 juta [Rp482,1 miliar] dibanding bulan sebelumnya sebesar US$37,6 juta [Rp530,01 miliar]. Penurunan tersebut juga dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor tujuh dari sepuluh negara tujuan utama, yakni Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Australia, Belgia, Prancis, dan Belanda.
Advertisement
Namun jika dihitung nilai ekspor kumulatif Januari-November 2018 dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu Januari-November 2017 (year on year), ada peningkatan sebesar 9,83%. Sebab tujuh dari 10 komoditas utama menunjukkan peningkatan nilai ekspor. Priyono menyebut untuk November 2018, komoditas utama ekspor DIY adalah produk pakaian jadi bukan rajutan 31,45%, diikuti perabot, penerangan rumah sebesar 13,88%, dan barang-barang rajutan sebesar 12,08%. "Dari 10 komoditas utama, komoditas dengan nilai ekspor terendah adalah tutup kepala sebesar 2,49 persen. Di sisi lain, komoditas ini punya persentase kenaikan terbesar yakni 63,30 persen," katanya, Senin (7/1).
Priyono menuturkan negara tujuan utama komoditas tutup kepala ini adalah Jepang dengan persentase sebesar 26,59%. Sementara Tiongkok masih menjadi tujuan terbesar ekspor minyak atsiri dan kosmetik serta wewangian dengan persentase 39,41%. Tak hanya tutup kepala, jika hitung dari Oktober ke November 2018, komoditas plastik dan barang dari plastik mengalami peningkatan terbesar yakni 47,88% yang banyak dikirim ke Inggris.
"Jika dihitung per negara, tiga besar negara tujuan utama ekspor pada November 2018 adalah Amerika Serikat dengan total nilai ekspor mencapai US$12juta [Rp16,9 miliar]atau 35,16%, Jerman dengan total nilai US$2,9 juta [Rp40,9 miliar]] atau 8,37%, dan Inggris dengan total nilai US$2,6 juta [Rp36,6 miliar] atau 7,64%. Sedangkan nilai ekspor terendah dikirim ke Belanda yakni senilai US$929.200 [Rp13,098 miliar] atau 2,72%," ujarnya.
Priyono menambahkan khusus kawasan ASEAN, total nilai ekspor mencapai US$1,51 juta [Rp21,2 miliar]. Tiga besar negara tujuan ekspor di kawasan ASEAN adalah Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Namun menurut Priyono total nilai ekspor ke kawasan ASEAN selama November 2018 mengalami penurunan sebesar 24,63% dibanding bulan sebelumnya atau sebesar US$2,01 juta [Rp28,3 miliar]. "Ini karena pengaruh ekspor ke Singapura yang turun 47,87% dan Vietnam sebesar 16,63%. Padahal ke negara lainnya naik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Segera Realisasikan Investasi US$8,5 dari 10 Perusahaan di Inggris
- Harga Emas Antam Naik Rp21.000 Hari Ini, Sabtu 23 November 2024, Pergram Dibanderol Rp1.541.000
- Kiprahnya Diakui Hingga Internasional, Contact Center PLN Site Semarang Siap Layani Masyarakat Jelang Nataru
- OJK DIY: Ada 7 Alasan Pelajar dan Mahasiswa Mudah Terjerat Judi Online
- Penurunan BI Rate Tak Serta Merta Turunkan Bunga Kredit, Ini Penjelasan BI DIY..
- UMP 2025 Belum Juga Ditetapkan, Ini Dia Besaran UMP 2024 di Setiap Provinsi
- Tercapai 100%, Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tembus Rp85,5 Triliun Tahun Ini
Advertisement
Advertisement