Advertisement

Tekfin Alternatif Sumber Pembiayaan UMKM

Kusnul Isti Qomah
Rabu, 10 April 2019 - 08:37 WIB
Mediani Dyah Natalia
Tekfin Alternatif Sumber Pembiayaan UMKM Ilustrasi Finansial Teknologi - Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Teknologi finansial (tekfin) yang semakin berkembang dinilai bisa menjadi alternatif sumber pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya. 

Kepala Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), Pasar Modal, dan EPK Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Noor Hafid mengatakan UMKM sebagai faktor penggerak perekonomian yang sudah teruji ketangguhannya. Ketika krisis ekonomi melanda, UMKM menunjukkan eksistensi. Potensi UMKM ini harus didukung dengan pembiayaan yang mudah agar bisa semakin berkembang.

Advertisement

"Sekarang ada tekfin dan bisa mendukung UMKM. Di era digital, orang mulai malas mengantre, berjubel. Inginnya serba cepat. Di sinilah tekfin hadir," kata dia, Senin (8/4).

OJK berharap hadirnya tekfin juga bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM tentunya untuk produksi, bukan konsumerisme. Apalagi UMKM semakin  melek teknologi. Namun, ia mewanti-wanti agar mengakses jasa tekfin yang sudah terdaftar dan memiliki izin dari OJK sehingga lebih aman.

"Masyarakat sudah banyak yang mengakses tekfin. Kalau lihat perkembangannya, meningkat terus, tetapi memang masih di konsumerisme. Pemanfaatan tekfin ini harus disikapi dengan bijak, positif, dan produktif sehingga enggak sekadar menumpuk utang. Kalau untuk kegiatan produktif, pasti akan banyak manfaatnya," jelas dia.

 

Menjadi Solusi

Tekfin bisa menjadi solusi UMKM lantaran beberapa hal yaitu kehadiran tekfin sebagai platform penyedia pinjaman, semua proses dilakukan secara online, teknologi pembayaran secara massal, tekfin dapat mengecek pembayaran, dan teknologi memungkinkan pembayaran semakin mudah.

Ia menyebutkan tekfin lending telah berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia selama dua tahun terakhir. Tekfin tercatat mampu menyerap tenaga kerja sebesar 215.433 orang, pengembangan tekfin selama kurang dari dua tahun telah menambah GDP sebesar Rp25,97 triliun.

"Tekfin juga menstimulus pertumbuhan Perbankan 0,8 persen, perusahaan pembiayaan 0,6 persen, dan ICT (information and communication technologies) 0,2 persen. Tekfin juga menambah pendapatan [upah

dan gaji] sebesar Rp4,56 triliun. Fintech lending terbukti meningkatkan penyaluran kredit khususnya ke sektor UMKM," tutur dia.

OJK mencatat untuk rekening lender secara nasional ada 267.496 entitas, 7.174 di antaranya dari DIY. Sementara, untuk rekening borrower atau peminjam secara nasional tercatat 5.160.120 entitas dan 63.817 entitas berasal dari DIY. Adapun jumlah akumulasi transaksi borrower nasional 17.164.192 akun dan DIY 211.260 akun.

"Jumlah akumulasi penyaluran pinjaman Rp25.921,72 miliar. Untuk DIY sendiri sebesar Rp334,95 miliar," kata dia.

Asteria Diantika, Kasubag Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor OJK DIY mengatakan masyarakat tetap harus berhati-hati ketika mengakses jasa tekfin. "Pastikan meminjam di perusahaan yang terdaftar/berizin di OJK, pinjam sesuai kebutuhan produktif dan maksimum 30 persen dari

penghasilan, lunasi cicilan tepat waktu, jangan lakukan gali lubang tutup lubang," jelas dia.

Ia juga meminta masyarakat untuk mengetahui bunga dan denda pinjaman sebelum meminjam. Masyarakat juga harus memahami kontrak pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement