Advertisement
Konsumsi Brightgas Terus Meningkat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY mengamati konsumsi Brightgas di DIY terus meningkat.
Ketua Hiswana Migas DIY Siswanto mengungkapkan agen LPG yang menjual LPG PSO juga diminta untuk ikut memasarkan Brightgas. Penjualan di tingkat pangkalan menunjukkan variasi tergantung dari wilayah pemasaran masing-masing. Penjualan di Sleman, Jogja, Bantul akan berbeda dengan Kulonprogo dan Gunungkidul. "Untuk Gunungkidul pun, misalnya di agen saya satu bulan penjualannya 100 tabung kemudian naik jadi 200, 300, dan kemarin saya cek naik lagi jadi 400 lebih. Ada peningkatan," jelas dia, Rabu (19/6).
Advertisement
Ia menyebutkan pangkalan yang bisa me jual Brightgas dalam jumlah tinggi akan mendapatkan reward. Hal itu untuk memacu semangat para agen untuk semakin gencar memasarkan Brightgas.
Menurutnya, penjualan paling banyak terjadi di Sleman. Namun, masing-masing agen perkembangannya berbeda-beda. "Di tempat saya satu bulan bisa 2.300 tabung. Namun hal itu tergantung dari lokasi dan pangkalan. Tergantung juga bagaimana gencarnya memasarkan," kata dia.
Siswanto mengatakan, jumlah agen pada 2019 akan bertambah sebanyak lima agen. Dengan bertambahnya agen, diharapkan penjualan Brightgas semakin banyak. "Kalau lima agen ini sudah beroperasi, tentu pangkalan akan bertambah. Di DIY ada sekitar 5.000 pangkalan yang tersebar di semua kabupaten/kota," jelas dia.
Ia mengatakan agen yang baru diwajibkan untuk mencakup daerah yang jumlah pangkalannya masih sedikit. Dengan begitu, diharapkan distribusi LPG semakin merata.
Sosialisasi Digencarkan
Branch Marketing Manager DIY & Surakarta Pertamina Teuku Johan Miftah mengungkapkan Pertamina terus melakukan sosialisasi tentang LPG subsidi diperuntukkan masyarakat kurang mampu dan pelaku usaha mikro dengan omzer per hari maksimal Rp800.000. "Untuk pengusaha kuliner kategori di atas itu, tidak menggunakan LPG subsidi," kata dia.
Ia berharap kesadaran masyarakat khusunya yang mampu untuk menggunakan LPG nonsubsidi semakin meningkat. Para pelaku usaha skala besar juga diimbau untuk beralih ke LPG nonsubsidi sehingga tidak menyalahi ketentuan.
Adapun konsumsi LPG nonsubsidi yakni Brightgas di DIY rata-rata per bulan 100.000 tabung, atau 16% dibandingkan konsumsi LPG subsidi 3 kg. Konsumsi di DIY termasuk tinggi dibandingkan daerah lain. "Sekarang ini semakin banyak masyarakat yang paham sehingga makin banyak yang beralih ke Brightgas," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Bakal Bangun Rumah Subsidi untuk Nakes, Guru, Nelayan, dan Wartawan
- Bendahara Negara Yakin Lebaran Berdampak ke Pertumbuhan Ekonomi
- Juli, 70.000 Koperasi Desa Merah Putih Terbentuk
- TIPS KELOLA UANG: Jurus Atur THR untuk Keuangan yang Sehat
- Zulhas Jamin Harga-Harga Normal Sepekan Setelah Lebaran
Advertisement

Lebaran 2025, Ada 1.321 Warga Binaan Permasyarakatan DIY Terima Remisi Hari Raya Idulfitri, 10 Orang Langsung Bebas
Advertisement

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Erick Thohir Ungkapkan Alasan Fahri Hamzah dkk Jabat Komisaris di Bank BUMN
- Harga Pangan Terkendali Selama Libur Lebaran
- Zulhas Jamin Harga-Harga Normal Sepekan Setelah Lebaran
- 157.231 Penumpang Masih Lakukan Perjalanan di Hari H Idulfitri
- TIPS KELOLA UANG: Jurus Atur THR untuk Keuangan yang Sehat
- Juli, 70.000 Koperasi Desa Merah Putih Terbentuk
- Bendahara Negara Yakin Lebaran Berdampak ke Pertumbuhan Ekonomi
Advertisement
Advertisement