Advertisement
Gara-Gara Harga Tiket Pesawat Tinggi, Bisnis Kondotel Terdampak
 Ilustrasi apartemen - Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone
                Ilustrasi apartemen - Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone
            Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Tingginya harga tiket pesawat tidak hanya membuat wisatawan menguras kantong lebih dalam untuk bisa bepergian jalan-jalan, tetapi juga berimbas pada investasi properti kondotel.
Kondotel atau kondominium hotel merupakan salah satu produk investasi properti. Pemilik hanya memiliki waktu terbatas untuk menempatinya, biasanya hanya 21 hari dalam satu tahun. Properti ini memang untuk disewakan entah itu harian, mingguan, dan lainnya. Pengelola akan memberikan sejumlah keuntungan sewa atau rental yield bagi pemilik kondotel.
Advertisement
Kondotel yang berada di kawasan wisata seperti Bali, Jogja, Bandung atau juga pusat bisnis seperti Jakarta atau Surabaya. Kenaikan harga tiket pesawat tentunya bisa berimbas kepada jumlah tamu yang menginap.
“Kalau kita melihat karakter kondotel. Ada yang di-manage oleh hotel, dikelola oleh operator. Ada juga yang tidak. Itu tergantung dari pemilik,” ujar Head of Advisory JLL Indonesia, Vivin Harsanto belum lama ini.
BACA JUGA
Vivin memaparkan apabila kondotel tersebut dikelola oleh manajemen hotel, maka ada kemungkinan penurunan pendapatan. Biasanya kondotel seperti ini berdampingan dengan hotel. Namun, lain halnya kalau kondotel tersebut dikelola sendiri oleh pemilik. Sang pemilik harus bisa bersiasat agar okupansi hunian tetap tinggi. “Kalau kita lihat kondotel di Bandung, Surabaya, atau Bali, titik-titik ini dapat dicapai dengan jalan darat,” lanjut Vivin.
Bagi pelancong asal Jakarta, mereka bisa menggunakan jalan darat untuk mencapai Bandung dan Surabaya, tetapi harus menggunakan pesawat terbang untuk mencapai Bali. Sementara mereka yang tinggal di dekat Bali terutama di Jawa Timur, bisa menggunakan mobil dan kemudian menyeberang ke Bali. Jadi memang ada sejumlah kawasan yang masih harus dicapai dengan pesawat. Ada juga area yang bisa dijangkau dengan mobil.
Kalau wisatawan harus mencapai sebuah lokasi wisata menggunakan pesawat terbang tentunya memang berimbas pada penurunan tingkat hunian kondotel. Turis harus merogoh uang banyak hanya tiket, belum dengan biaya akomodasi dan konsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
- Kemnaker Siapkan Perpres Ojol, Tekankan Aspek Keadilan Kerja
- Regulasi UMP 2026 Masih Disusun, Menaker Pastikan Libatkan Buruh
Advertisement
 
    
        BPBD DIY Tangani Pohon Tumbang di Kota Jogja hingga Kulonprogo
Advertisement
 
    
        Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam Naik, UBS dan Galeri24 Turun
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Telur Ayam Rp31 Ribu per Kg
- Hingga Q3 2025, Danamon Raih Laba Rp2,8 Triliun atau Tumbuh 21 Persen
- Tumbuhkan Ekonomi di Daerah, Pemerintah Optimalkan Seluruh Bandara
- Disperindag Kesulitan Cegah Baju Impor Bekas Ilegal Masuk DIY
Advertisement
Advertisement





















 
            
