Advertisement

BEI Redam Penurunan Pergerakan Pasar

Dhiany Nadya Utami
Jum'at, 28 Februari 2020 - 08:22 WIB
Mediani Dyah Natalia
BEI Redam Penurunan Pergerakan Pasar Ilustrasi pasar modal. - Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—PT Bursa Efek Indonesia menyiapkan sejumlah langkah dalam merespons pergerakan pasar domestik. Mulai dari menganalisa hingga memberhentikan perdagangan untuk sementara.

Direktur Bursa Efek Indonesia Laksono Widodo mengatakan pihaknya memiliki tahapan prosedural crisis management protocol (CMP) untuk mengantisipasi pasar, berdasarkan indikator penurunan indeks.

Advertisement

Sesuai prosedur ketika pasar turun lebih dari 2%, jelas Laksono, BEI memantau pasar (market watch) dan menganalisa berbagai sentimen yang menekan indeks untuk mencari penyebabnya, baik dari faktor global maupun domestik. “Yang penting kita tahu alasannya, yang kita takutkan kan ini market turun tetapi enggak tahu ada apa,” katanya saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (27/2).

Dia mengatakan hingga saat ini BEI masih terus mengamati pasar secara ketat. Namun, jika kondisi pasar terus tergerus dan penurunan berlanjut, BEI juga akan mulai melakukan langkah selanjutnya.

Jika penurunan menyentuh 5%, Laksono menyebut itu sudah memasuki masa krisis. BEI akan mulai berkoordinasi dengan stakeholder bursa seperti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) untuk mendiskusikan langkah selanjutnya dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kemudian jika pasar terus turun hingga level 7,5% maka BEI akan mengambil keputusan bersama-sama dengan OJK dan Kementerian Keuangan karena di level ini masalah bukan hanya berasal dari pasal modal saja. CMP juga sudah akan mulai dijalankan. “Kalau turun terus sampai level 10 persen, maka pasar akan ditutup atau disuspensi untuk sementara,” tambah dia.

Laksono menilai saat ini pasar belum memasuki tahapan kritis dan mereka masih memantau. Menurutnya, kondisi saat ini lebih diakibatkan oleh tekanan dari global akibat makin luasnya wabah corona atau Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement