Advertisement
Ini Penjelasan Erick Thohir Soal Jadwal Ngantor Karyawan BUMN, Lebaran Libur
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Libur Lebaran tiba di tengah pandmei Corona yang membuat banyak perusahaan menerapkan work from home (WFH). Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meluruskan mispersepsi yang beredar di masyarakat terkat rencana kembali berkantornya karyawan perseroan pelat merah.
Erick mengapresiasi atensi publik terkait kabar rencana kembali berkantornya karyawan badan usaha milik negara (BUMN). Namun, dia menyebut terjadi kesalahan persepsi di masyarakat.
Advertisement
“Dalam surat edaran untuk internal BUMN, jelas disampaikan bahwa tanggal pasti akan kembali berkantornya mayoritas karyawan BUMN menunggu keputusan umum pemerintah terkait pandemi Covid-19 baik dari pusat maupun daerah serta libur Lebaran sesuai keputusan pemerintah,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (19/5/2020).
Dia mengatakan BUMN yang langsung melayani masyarakat tidak dapat dihentikan pelanannya. Perseroan itu antara lain PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pertamina (Persero).
“Tetap bekerja sesuai dengan ketetapan yang berlaku,” jelasnya.
Erick menjelaskan bahwa yang dilakukan BUMN pada 25 Mei 2020 yakni rencana tiap unit usaha untuk merampungkan prosedur dan standar operasional perusahaan selama masa pemulihan. Langkah itu akan disosialisasikan kepada karyawan bukan jadwal masuk kembali ke kantor.
Dia menegaskan waktu bagi seluruh BUMN untuk kembali aktif berkantor menunggu pengumuman resmi dari pemerintah pusat terkait izin dan protokol aktivitas fisik pada masa pemulihan pandemi Covid-19.
“Namun, begitu keputusan itu keluar, kami semua di BUMN harus siap segera. Sebagai bagian persiapan itu, 25 Mei 2020 perusahaan menyampaikan panduan masing-masing kepada seluruh karyawannya,” imbuh Erick.
Dia menambahkan akan terjadi tren perubahan sosial, lingkungan, dan bisnis dalam fase pemulihan atau banyak disebut sebagai the new normal. Saat itu, interaksi fisiki akan semakin terbatas.
Sebaliknya, interaksi digital yang selama masa work from home menjadi opsi utama dalam kegiatan masyarakat diprediksi akan tetap bertahan. Oleh karena itu, menurutnya dibutuhkan strategi kontigensi yang menyesuaikan kondisi sosial, ekonomi, budaya, maupun lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Berkat Sop Duren, Musrenbang Kelurahan Sine Sragen Kini Lebih Tepat Sasaran
- Gita Pertiwi: Perlu Segera Ada Perwali Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Solo
- Punya Gelar Profesor, Sonny Eli Zaluchu Selesaikan Doktor di UKSW Salatiga
- 457 Jemaah Calon Haji Asal Solo Berangkat Tahun ini, Masuk Kloter 90 dan 91
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
Advertisement
Advertisement