Advertisement
Mal dan Jasa Transportasi Persiapkan Diri Jelang New Normal

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemilik mal dan sektor jasa transportasi mengaku siap menyambut penerapan konsep new normal.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DIY, Surya Ananta mengatakan dalam menuju new normal nanti perlu dilihat berbeda antara kondisi DIY dan luar DIY. Di mana DIY tidak menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sementara beberapa daerah lain menerapkan PSBB.
Advertisement
“Di DIY, mal berjalan seperti sebelumnya, hanya ditambahkan protokol kesehatan. Lalu new normal yang saat PSBB tutup kemudian dibuka ada pemikiran antisipasi euforia. Kalau kami sudah berjalan, hal tersebut tidak begitu perlu dikhawatirkan karena sudah berjalan [protokol pencegahan Covid-19 juga berjalan]. Jadi kami sudah siap duluan,” kata Surya, Kamis (4/6/2020).
Berbagai acuan penerapan pencegahan Covid-19 pun digunakan mulai dari hasil diskusi dengan pemerintah kabupaten/kota, Pemda DIY dan dari APPBI, lalu diterjemahkan masing-masing mal. Mal di DIY pun diakui dia telah menerapkan hal itu.
General Manager Plaza Ambarrukmo, Surya mengatakan Plaza Ambarrukmo juga sudah menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Mulai dari pengunjung, karyawan, pekerja di tenant diwajibkan menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh, penyediaan wastafel atau hand sanitizer, jaga jarak dan berbagai upaya pencegahan Covid-19 lainnya diterapkan.
“Setiap eskalator juga ada security juga yang mengingatkan untuk menjaga jarak. Sementara lift tidak digunakan, kecuali ada yang memakai troli, atau bawa barang besar. Mungkin di mal lain ada kebijakan tersendiri juga,” ucapnya.
Sementara di sektor angkutan umum, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY, Hantoro juga mengaku siap dengan adanya new normal. “Kami sudah siap SOP juga sudah ada, dimungkinkan minggu depan sudah ada simulasi dengan Dinas Pariwisata dan asosiasi-asosiasi lainnya,” ucap Hantoro.
Dijelaskannya ada beberapa SOP untuk angkutan pariwisata dalam new normal yang mengacu pada clean, safety, healthy, mulai dari awak kendaraan telah diatur mulai dari maksimal suhu tubuh yang diperbolehkan, penggunaan masker dan sebagainya.
Dari sisi penumpang juga telah diatur SOP nya mulai dari pengecekan suhu tubuh, duduk sesuai tempat yang telah ditentukan dengan jaga jarak. Jika ada kondisi darurat akan dirujuk ke rumah sakit terdekat, turun dari kendaraan juga harus bergantian dan tertib.
“Kendaraan juga ada SOP nya dalam pelaksanaan angkutan pariwisata disaat new normal diperbolehkan 50% dari kapasitas, kendaraan dilengkapi thermo gun dan hand sanitizer. Kendaraan selalu bersih dan steril. Edukasi kesehatan keselamatan juga diberikan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Akhirnya Tanah Tutupan Jepang di Bantul Kini Sudah Bersertifikat
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Tenaga Kerja 1,6 Juta Orang Diprediksi Bisa Terserap ke Koperasi Merah Putih
- Distribusi LPG 3 Kg Bakal Diawasi Badan Khusus
- Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
Advertisement