Advertisement

Hamper Cantik dari Bunga Awetan ala Putri Indonesia asal DIY

Arief Junianto
Selasa, 12 Oktober 2021 - 19:07 WIB
Arief Junianto
Hamper Cantik dari Bunga Awetan ala Putri Indonesia asal DIY Ervina Nathasia bersama kerajinan bunga kering karyanya. - Instagram @ervinanathasia

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Hamper atau bingkisan dengan bunga awetan sebagai pemanisnya, kini semakin digemari. Melalui brand Maxime Giftshop, Ervina Nathasia mencoba menangkap potensi bisnis itu.

Dikenal sebagai finalis Putri Indonesia DIY 2020 asal DIY, Ervina Nathasia rupanya punya kegiatan lain sebagai florist. Aktivitas ini bahkan ia tekuni jauh sebelum menjadi finalis ajang kecantikan tersebut.

Advertisement

Berawal dari kesukaannya terhadap bunga, Ervina memulai jasa merangkai bunga pada 2017. Saat itu, ia memulai Maxime Giftshop seusai lulus dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB. Dia yang belum pernah merangkai bunga sebelumnya lalu iseng merangkai bunga dan diunggah ke media sosial. Rupanya, salah seorang kawan ibunya melihat itu dan berniat memesan untuk kado temannya.

"Saat itu saya sanggupi bikin orderan. Ternyata banyak yang suka, akhirnya diseriusin dan aktif unggah ke Instagram," ujar Ervina, Senin (11/10/2021).

Awalnya, Maxime Giftshop hanya menerima pesanan buket bunga dan bunga meja. Namun, Ervina kemudian mengembangkan usahanya merambah ke bisnis bunga awetan atau preserved flowers.

Suatu kali, Ervina pernah mendapatkan bunga dari seseorang dan berharap bunga tersebut bisa awet. Saat itu proses pengawetan bunga yang dikenalnya hanya bunga yang dikeringkan. Namun, Ervina tidak begitu menyukai teknik pengawetan tersebut lantaran membuat bunga menjadi berubah warna dan layu. Dia pengin bunga yang didapatkannya itu bisa awet dengan wujud yang sama seperti ketika ia menerimanya pertama kali.

"Saya dapat bunga itu kan ada memorinya. Tapi sayang banget kalau cuma bisa dilihat selama tiga hari terus layu lalu dibuang. Makanya saya pikir gimana ini caranya biar awet dan bentuknya sama dengan ketika saya pertama kali menerima bunga itu," ujarnya.

Akhirnya Ervina pun melakukan riset lewat Internet mengenai teknik preserved flower yaitu cara pengawetan bunga dengan bahan kimia tertentu yang membuat bunga tidak berubah bentuk, tetapi bisa awet sampai bertahun-tahun. Hingga kini, jenis preserved flowers menjadi produk yang selalu best seller di tokonya.

Elegan dan Berkelas

Dalam bisnis bebungaan ini, Ervina tak mau hanya seperti florist kebanyakan. Dia membuat rangkaian bunga berbahan bunga asli impor dan didesain premium sehingga bisa menyasar kalangan menengah ke atas.

"Produk saya itu desainnya classy dan luxury, jadi hampernya memang premium," kata dia.

Tak hanya laris dipesan sebagai kado untuk pasangan, premium hampers ala Ervina juga sering dipesan korporasi sebagai hadiah untuk klien atau rekan kerja. Untuk setiap produk yang ia jual berkisar di harga Rp200.000 hingga jutaan rupiah.

"Sekarang yang paling laris itu seri Le Mini Preserved Flower," tutur Ervina.

Dalam seri Le Mini Preserved Flower, kata dia, satu mahkota bunga mawar diawetkan dan dibungkus dalam kotak kaca sehingga bisa aman untuk disimpan dalam jangka waktu lama.

Kepada pelanggan, Ervina selalu mengatakan bahwa produk preserved flower-nya itu bisa tahan selama tiga tahun. Namun, pada kenyataannya, bunga yang pertama kali ia awetkan pada 2017 masih bertahan hingga saat ini.

Dia pun berharap kecantikan bunga tersebut bisa bertahan lebih lama sehingga bisa dinikmati oleh pelanggannya terus-menerus.

"Memang banyak yang kaget kok harganya mahal. Tapi karena kami pakai bunga impor dan diawetkan biar tahan bertahun-tahun, kalau dipikir-pikir ya lebih untung kalau kita beli preserved flower ini daripada beli bunga segar yang cuma tahan tiga hari," ungkapnya.

Kini Ervina tak lagi sendiri mengerjakan pesanan. Dibantu karyawannya, setiap bulan dia bisa membuat sekitar 100 hamper dan rangkaian bunga untuk pelanggannya.

Salah satu hamper bunga karya Maxime Giftshop./Instagram @maximegiftshop

Peluang Ekspansi 

Menjual bunga yang diawetkan membuat Ervina pun memiliki peluang untuk melakukan ekspansi distribusi hingga luar negeri. Apalagi, bunga-bunga awetannya tersebut dikemas dalam boks maupun tabung yang bisa melindungi kelopaknya dari gesekan dan benturan.

Hingga saat ini, Maxime Giftshop beberapa kali mengirimkan produknya ke luar negeri. Hal itu dimudahkan karena promosi yang ia lakukan melalui media sosial. "Sudah dikirim ke Amerika Serikat, Singapura, Filipina, India, dan lain-lain," kata Ervina.

Menurutnya, di luar negeri banyak peminat preserved flower. Meskipun di Amerika Serikat juga banyak penjual preserved flower, tetapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan produknya. Itulah sebabnya, pelanggannya dari Amerika Serrikat lebih senang memesan dari Indonesia. "Tapi begitu pandemi ini pemesanan dari luar negeri sedikit," imbuhnya.

Dari tokonya yang berada di Bandung, kini Ervina berharap bisa melakukan ekspansi bisnis dengan membuka toko di Jogja karena melihat peluang peminat bunga awetan yang cukup tinggi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement