Advertisement
Siap-Siap! Jika AS Benar-Benar Resesi, Startup Bakal Kesulitan Pendanaan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan sejumlah dampak dari resesi di Amerika Serikat (AS) terhadap perkembangan bisnis perusahaan rintisan (startup) di Tanah Air.
Menurut dia, ketidakpastian ekonomi tersebut akan membuat para pemain startup makin sulit mencari pendanaan. Hal itu dikarenakan perusahaan modal ventura banyak berasal dari AS atau negara maju lainnya.
Advertisement
"Jadi kalau ada masalah dari negara asalnya maka mereka akan lebih ngerem atau hati-hati untuk menyuntik startup meskipun startupnya sebagian dalam posisi tumbuh di Asia Tenggara khususnya Indonesia," kata Bhima, Kamis (14/7/2022).
BACA JUGA: Perkenalkan, BIZ AVANA, Kartu Pintar untuk Para Pelaku Digital Marketing
Bhima menyebut dampak resesi ini akan lebih terasa oleh startup yang masih early funding atau masih berada pada tahap pendanaan awal. Pasalnya modal ventura akan lebih memilih mendanai startup yang memang terbukti profit, pasarnya jelas, dan model bisnisnya sudah teruji.
Dampak lain selain permodalan jadi terbatas, kata dia, adalah perusahaan modal ventura akan meminta agar startup melakukan efisiensi atau mengejar profitabilitas dibandingkan melakukan bakar uang untuk merebut market share.
"Jadi akan ada perubahan model bisnis yang tadinya burning cash, promo diskon besar-besaran untuk menarik pelanggan baru sekarang dituntut untuk lebih banyak mencari profitabilitas," ucap Bhima.
Dengan begitu, dia memprediksi akan banyak startup yang akan melakukan peralihan, misalnya dari yang bisnis utamanya e-commerce mungkin akan beralih ke jasa keuangan, logistik mungkin beralih ke paylater dan lainnya.
Tak hanya itu resesi tersebut juga akan memaksa beberapa startup untuk melakukan merger atau akusisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement