Advertisement
Songsong Situasi Ekonomi 2023, Peran UMKM Harus Terus Diperkuat

Advertisement
JOGJA—Sektor UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Penguatan peran UMKM selama ini akan mengokohkan kesiapan Indonesia dalam menyongsong situasi ekonomi yang dinamis pada 2023 mendatang.
Direktur Penjualan PT HM Sampoerna, Ivan Cahyadi mengatakan peran UMKM sangat strategis dalam perekonomian Indonesia. Ia merujuk pada data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di mana sektor UMKM berkontribusi hingga 60,5% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Sektor UMKM, lanjutnya juga memiliki kemampuan untuk menyerap 96,9% dari total angkatan kerja nasional. Oleh karenanya, penguatan peran UMKM harus terus dilakukan agar tetap kokoh menopang perekonomian nasional.
"Penguatan peran UMKM ini akan mengokohkan kesiapan Indonesia dalam menyongsong situasi ekonomi yang dinamis pada 2023. Sampoerna Retail Community [SRC] juga telah bersiap untuk itu,” kata Ivan melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Senin (28/11/2022).
Baca juga: 72 Festival di Jogja Hasilkan Ratusan Miliar Rupiah, Regulasi Kerap Jadi Penghambat
Untuk memperkokoh posisi UMKM, lanjut Ivan, maka perlu ada kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan agar sektor UMKM, khususnya toko kelontong, semakin maju. Hal ini, lanjut Ivan sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk memperkuat sektor UMKM di Indonesia.
"Kami terus komitmen mendorong transformasi dan digitalisasi UMKM secara berkelanjutan. Rangkaian Pesta Retail yang kemarin digelar di Jogja diharapkan dapat mendorong SRC untuk terus memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia secara berkelanjutan,” tegas Ivan.
Selama lebih dari 14 tahun eksis di Indonesia, katanya, Toko Kelontong SRC membawa transformasi yang progresif pada sektor UMKM nasional sehingga dapat secara konsisten berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Toko kelontong SRC di seluruh Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam menopang PDB, di mana kontribusinya mencapai Rp69,3 triliun atau setara 4,1 persen terhadap total PDB ritel nasional," ujar Ivan.
Memperkuat Solidaritas
Direktur PT SRCIS Rima Tanago menambahkan, Pesta Retail Jogja yang digelar Sabtu (26/11/2022) lalu menjadi ajang untuk menyatukan dan memperkuat solidaritas dari seluruh toko kelontong SRC. Kegiatan tersebut, lanjut Rima, diharapkan dapat memperkuat ekosistem toko kelontong SRC agar makin adaptif dan inovatif di manapun mereka berada.
"Ini bukti konkret kami dalam mengembangkan potensi UMKM toko kelontong agar dapat naik kelas. Ini juga bagian dari optimisme pelaku UMKM untuk menghadapi berbagai tantangan yang dinamis pada tahun depan," ujar Rima.
Untuk itu, kata Rima para pedagang Toko Kelontong SRC dipacu untuk mengeksplorasi berbagai inovasi demi kemajuan bisnisnya. Sudah saatnya mereka membuktikan kemampuannya sebagai toko serba bisa yang menjadi andalan bagi kebutuhan masyarakat, mulai dari kebutuhan sehari-hari sampai dengan produk digital.
Head of Zone Central Java Sampoerna mengatakan saat ini jumlah SRC di Indonesia sudah mencapai lebih dari 225.000 toko, di mana jumlah tersebut merupakan jaringan toko retail terbesar di dunia. "Yang terpenting adalah penguatan toko kelontong yang dilakukan selama ini sebagai salah satu bentuk kepedulian kami untuk memajukan UMKM Indonesia," kata Ronald. *
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bulan Depan Taman Jogja Planning Gallery di Malioboro Rampung
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kemenkeu Temukan Praktik Monopoli Bank BUMN untuk Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak
- Kadin: Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Tidak Akan Menanjak
- Pangan Salah Satu Penyebab Inflasi, Ini Upaya Disperindag DIY Stabilkan Harga
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Kian Murah, Ini Rinciannya
- PLN : Selangkah Lagi Menuju Rasio Elektrifikasi 100% di Yogyakarta
- XL Axiata Gelar Pelatihan Literasi Digital Bagi Penyandang Disabilitas di UGM
- Ngeri! 4 Tahun, Masyarakat Rugi Rp126 Triliun karena Investasi Bodong
Advertisement
Advertisement