Advertisement
Toko Pakaian Bekas Impor Kian Menjamur, Menanti Janji Mendag Zulkifli Hasan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Hingga saat ini, pasar pakaian bekas yang berasal dari impor di Pasar Senen masih ramai. Pasokan pun terus mengalir, tidak seperti dijanjikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan beberapa waktu lalu.
Pedagang pakaian bekas impor di Pasar Senen, Jakarta Pusat mengakui jika stok dagangan masih banyak. Tidak hanya itu, mereka juga masih bisa mengorder pasokan.
Advertisement
Padahal pada Mei lalu, stok pakaian bekas impor disebutkan hanya akan bertahan untuk satu bulan. Berdasarkan pantauan Bisnis pada Rabu (19/7/2023) pada sore hari, lantai 2 Pasar Senen dipadati pengunjung yang tengah memilih pakaian dan barang bekas impor yang dijajakan.
BACA JUGA : Larang Baju Bekas, Pemerintah Harus Perhatikan Kebutuhan
Lokasi lantai 2 di Pasar Senen Blok 3 merupakan lantai yang dikhususkan untuk menjual pakaian dan barang bekas impor. Saat ditemui Bisnis, seorang pedagang pakaian bekas di lantai 2 Blok 3 Pasar Senen, Johan mengaku stok pakaian bekas impor hingga kini masih ada.
Menurut pengakuannya, setiap hari libur, pedagang pakaian bekas impor di Pasar Senen akan mengeluarkan stok dagangannya yang baru.
"Kalau libur itu bagus-bagus, biar cepat habis kan stok nanti diganti lagi sama yang baru," tutur Johan saat ditemui Bisnis pada Rabu (19/7/2023).
Lebih lanjut Johan menjelaskan bahwa informasi-informasi mengenai stok yang akan habis dalam beberapa bulan adalah informasi yang keliru. Hal ini dikarenakan menurutnya pedagang hingga kini masih bisa menjalankan usaha menjajakan barang ataupun pakaian bekas impor. "Masih ada stok, tenang aja, mungkin salah infonya," tambah Johan.
Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjanjikan akan segera menindak perdagangan barang bekas impor karena mengancam keberlangsungan industri alas kaki dan industri tekstil dan produk tekstil (TPT).
Ketatnya pengawasan memang sempat terjadi pada Maret lalu, sehingga para pedagang di Pasar Senen Blok III mengeluhkan pasokan dari luar negeri.
Salah satu pedagang pakaian bekas Doni menyebutkan hal ini sudah terjadi dalam beberapa waktu terakhir, tepatnya sejak tersiarnya Presiden Joko Widodo memerintahkan bawahannya untuk memberantas importasi ilegal ini.
“Ya emang nggak ada. Saya di sini aja tahu-tahunya itu sudah nggak ada aja itu barang. Ya sejak terjadi berita ini lah, pokoknya sejak statement presiden,” kata Doni saat ditanya Bisnis mengenai stok dagangan di Pasar Senen, Jakarta pada Jumat (24/3/2023).
Pada Maret lalu, Zulkifli Hasan memastikan tidak ada lagi baju bekas impor yang bisa leluasa masuk. Kala itu, Mendag memberikan tenggat waktu bari para pedagang menguras stok.
“Sudah enggak bakal ada masuk lagi, akan ditindak semua,” kata Zulkifli saat ditemui Bisnis.com disela-sela acara konferensi pers pemusnahan karung berisi pakaian bekas [ballpress] di Tempat Penimbunan Pabean (TPP), Bekasi, Selasa (28/3/2023) lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bergabung dengan BRICS, Indonesia Disebut Bisa Mempercepat Perjanjian Bilateral
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp1.535 Juta per Gram
- Semarakkan 6th Anniversary, Sleman City Hall Selenggarakan a Great Business Talk: Change Chance Choice untuk 3.500 Orang
- Harga Pangan per 29 Oktober 2024: Bawang Merah Naik, Cabai Turun
- Sejarah Panjang Sritex (SRIL) yang Kini Dinyatakan Pailit
- Kemenhub dan KBUMN Koordinasi Untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
- Punya Peran Strategis, PAFI Pengurus Cabang Singkawang Terus Melakukan Edukasi Soal Obat-obatan ke Masyarakat
- Pemerintah Mau Hapus Utang Petani Hingga UMKM, Pakar UGM: Kuncinya Pendampingan
Advertisement
Advertisement