Advertisement
Literasi Keuangan, Edukasi Penting Tekan Angka Kasus Finansial
Advertisement
JOGJA—Masih banyaknya fenomena dan kasus terkait dengan investasi yang mengakibatkan kerugian finansial masyarakat menjadi alasan pentingnya edukasi dan peningkatan kualitas literasi keuangan.
“Jadi selain perencanaan dan pengelolaan keuangan yang kurang baik, kasus investasi yang marak saat ini juga disebabkan minimnya pemahaman masyarakat terhadap produk/jasa keuangan yang ditawarkan dari lembaga keuangan yang legal,” kata Kepala OJK DIY, Parjiman dalam sambutannya di acara webinar Edukasi Keuangan Syariah bertajuk Kelola Cuan Berkah dan Berlimpah dengan Investasi Syariah yang dipantau melalui kanal Youtube Harian Jogja, Rabu (27/3/2024).
Advertisement
Oleh sebab itu, kata Parjiman, edukasi mengenai keuangan dan investasi, termasuk investasi syariah menjadi sangat penting. Selain webinar dan edukasi di media sosial, OJK juga memiliki Sarana Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan (SiMolek) yang ditempatkan di seluruh DIY guna meningkatkan efektivitas kegiatan literasi keuangan.
Dalam webinar yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (Gerak Syariah) yang diselenggarakan OJK bersama sejumlah stakeholder terkait tersebut, hadir sejumlah narasumber. Mereka adalah Analis Senior Direktorat Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah OJK, Andry Wicaksono; Priority Banking Manager PT Bank Syariah Indonesia Area Yogyakarta, Iwan Wahyu Jasmoko; dan Kepala Divisi Syariah FAC Sekuritas Indonesia, Hery Gunawan Muhamad.
Parjiman menjelaskan, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK pada 2022 menunjukkan literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68%, sementara indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10%. “Ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat khususnya terkait produk dan jasa keuangan syariah masih relatif rendah, sehingga perlu terus ditingkatkan,” kata Parjiman.
BACA JUGA: Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
Sementara itu, Kepala Divisi Syariah FAC Sekuritas Indonesia, Hery Gunawan Muhamad menjelaskan langkah utama dalam berinvestasi adalah memahami tujuannya terlebih dulu agar tidak terjebak dalam kerugian finansial saat berinvestasi.
“Misalnya, bagi mahasiswa, tujuan investasinya untuk menyelesaikan pendidikan. Sementara bagi pegawai, tujuannya untuk menyiapkan dana pension,” ucap dia.
Pasar Modal Syariah
Analis Senior Direktorat Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah OJK, Andry Wicaksono menjelaskan adanya perbedaan pasar modal konvensional dengan pasar modal syariah.
Pertama, jenis produknya. Dalam pasar modal syariah, kata dia, produk yang menggunakan bunga, dilarang.
Kedua, terkait dengan cara bertransaksinya, yakni antara lain tidak boleh dengan menipu, maupun membeli barang di luar kemampuan dengan cara utang berbunga.
“Dengan memahami konsep investasi syariah, calon investor dapat memahami dan menjalankan bentuk investasi yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah,” ucap Andry.
“Sejumlah produk pasar modal syariah, antara lain saham syariah, sukuk, reksadana syariah, EBA syariah, DIRE syariah, dan SCF syariah.” (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintahan Prabowo Diminta Bangun Industri LPG Bahan Baku Lokal
- Toko Online Temu Asal China Dilarang Masuk Indonesia, Ini Alasan Menkominfo
- Mendag Sita 11.000 Ton Siku Baja Tanpa SNI Senilai Rp11 Miliar
- Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia Diklaim Mampu Menarik Investasi dari Jepang
- Harga Rokok di Indonesia Disebut Terlalu Murah, Picu Banyaknya Perokok
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Sabtu 12 Oktober 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo
Advertisement
Patung Gajah Mada Diletakkan di Dasar Laut untuk Tarik Minat Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
- OJK Akan Terbitkan Aturan Asuransi, Penjaminan dan Dana Pensiun di 2025
- Harga Emas Antam Hari Ini, 11 Oktober 2024, Naik Jadi Rp1,48 Juta per Gram
- Sejarah Panjang Bong Suwung yang Kini Suwung usai Ditertibkan KAI
- Harga BBM Turun Bisa Bikin Deflasi Lagi? Ini Penjelasan BPS DIY
- Hasil Table Top di Bali, Asita DIY Sebut Masih Banyak PR untuk Gaet Wisman ke Jogja
- Tekan Angka Stunting, Alfamart Sahabat Posyandu Kembali Digelar di Kota Jogja
- PAFI Kota Kediri Berkontribusi pada Peningkatan Kompetensi Apoteker
Advertisement
Advertisement