Advertisement
UMKM Perlu Melek Digital Biar Naik Kelas
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengusaha berskala usaha mikro kecil menengah maupun yang bermodal besar perlu lebih melek digital sebagai upaya memasarkan produk dagangan.
Pemilik jenama Arva Indonesia, Arnold Wirakusuma, menuturkan langkah mengikuti perkembangan digital bisa memaksimalkan upaya untuk memperluas jangkauan pemasaran sebuah jenama.
Advertisement
"Di dunia Internet, semuanya skala global. Produk dari Jogja bisa lebih mudah dikenal di luar negeri. Bisa lewat media sosial, web ataupun lokapasar," ungkapnya kepada Harian Jogja, Senin (29/4/2024).
Setidaknya hal itulah yang dilakukan Arnold terhadap Arva Indonesia yang memproduksi penganan kombinasi keripik tempe tradisional dengan rasa-rasa unik yang mendunia, seperti tuffl e. Pada 2022, Arva Indonesia bahkan dinobatkan sebagai juara pertama BRIlianpreneur 2022 kategori top deals.
BRIlianpreneur merupakan program BRI untuk mendukung kemajuan UMKM yang selama ini memberikan potensi ekonomi yang begitu signifikan karena mampu menyerap tenaga kerja yang besar dan memberikan peluang untuk menembus pasar Internasional.
Di Jogja, Arnold merasa infrastruktur pendukung akses Internet sudah memadai sehingga tak ada alasan bagi pengusaha untuk tak mau belajar soal perkembangan digital. Fasilitas-fasilitas yang diberikan badan usaha pemerintah maupun instansi pemerintah juga sudah banyak. Dari level pusat sampai kota, semuanya mendukung langkah UMKM.
“Sekarang tinggal kemauan pelaku UMKM itu untuk naik kelas. Fokuskan langkah pada produk, kualitas maupun kemasan, lebarkan pemasaran, buat manajemen usaha dan manfaatkan kesempatan untuk ikut pameran,” tutur Arnold.
Dalam pengembangan UMKM, BRI sebagai mitra Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR).
Regional CEO BRI Jogja John Sarjono menegaskan BRI selalu berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, salah satunya adalah penyaluran kredit KUR.
Dalam keterangan tertulisnya, di menyebutkan pada 2023 BRI telah menyalurkan KUR sebanyak Rp18,45 triliun dengan total 432.452 debitur, KUR Mikro sebanyak Rp16,46 triliun dengan total 424.919 debitur dan KUR Kecil sebanyak Rp1,98 triliun dengan total 7.533 debitur.
“Penyaluran KUR disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi usaha debitur. Proses pengajuan KUR BRI juga sangat mudah dengan tetap memastikan calon debitur telah memiliki usaha yang layak untuk dibiayai pinjaman KUR,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Restrukturisasi Kredit Berakhir Kerek Jumlah Kredit Bermasalah UMKM DIY
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
- Pindah Faskes BPJS Kesehatan Bisa lewat Ponsel, Ini Caranya
- Asita DIY Siap Dilibatkan Pembahasan Penerbangan Internasional di YIA
Advertisement
Suluh Sumurup Art Festival: Keterbatasan Bukan Jadi Penghalang untuk Berekspresi
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Jokowi Lengser RUU Koperasi Masih Menggantung, Ini Kata Kemenkop UKM
- BI DIY Optimis Kredit Masih Tumbuh Meski Suku Bunga Naik, Begini Penjelasannya..
- Pemerintah Siapkan Dua Skenario Menurunkan Harga Tiket Pesawat
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Disperindag DIY Klaim Harga Bawang Merah Mulai Turun
- Viral Artis Enzy Storia Curhat Tasnya Ditahan Bea Cukai, Stafsus Kemenkeu Merespons Begini
- Harga Jagung Petani Terjun Bebas, Pemerintah Pilih Langkah Ini
Advertisement
Advertisement