Disperindag DIY Dorong Industri Menyasar Pasar Dalam Negeri
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY mendorong industri tidak hanya mencari pembeli luar negeri namun juga dari dalam negeri. Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan saat ini pengadaan barang/jasa pemerintah sudah didorong dari produk lokal.
Hal ini menjadi peluang bagi industri. Sebab meski harga barang lebih tinggi, selama tersedia di dalam negeri maka tidak diperkenankan impor. "Yang sudah [masuk] e-Katalog," ucapnya, Jumat (3/5/2024).
Advertisement
Syam menyebut Disperindag DIY terus mendorong industri kecil menengah (IKM) mengurus e-Katalog. Melalui sosialisasi hingga diklat.
Menurutnya Disperindag DIY juga punya sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang bisa diakses gratis. Nantinya IKM akan dibimbing untuk membuat produk yang sesuai standar. "Standar kualitas kemudian sertifikasinya. Kami dorong ke sana," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan nilai ekspor DIY naik turun, meski sudah ada beberapa IKM yang bangkit. Ekspor DIY masih terpengaruh oleh kondisi global khususnya di Eropa yang menjadi pangsa utama. Kondisi perekonomian di Eropa saat ini belum membaik. "Potensi juga lebih banyak untuk pemasaran dalam negeri."
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat nilai ekspor DIY pada Maret 2024 sebesar 43,28 juta dolar AS naik 7,26% dari Februari 2024 atau (month-to-month/mtm). Secara tahunan atau (year-on-year/yoy) juga naik 3,96% dari posisi Maret 2023 sebesar 41,63 juta dolar AS.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan dari nilai ekspor DIY Maret 2024 sebesar 43,28 juta dolar AS 99,1% adalah barang-barang hasil industri pengolahan, sisanya adalah ekspor dari sektor pertanian.
Lima negara tujuan ekspor DIY terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai 16,77 juta dolar AS dengan andil 38,75%. Kedua Jepang dengan nilai 5,03 juta dolar AS dengan andil 11,62%. Ketiga Jerman 3,32 juta dolar AS dengan andil 7,67%. Disusul oleh Australia 2,69 juta dolar AS dengan andil 6,22% dan Belanda 2,41 juta dolar dengan andil 5,57%. "Ke Uni Eropa 10,78 juta dolar AS andil 24,91% dan ke kawasan Asean andilnya hanya 1,99%," tuturnya.
Herum mengatakan, ekspor berdasarkan komoditas paling banyak adalah pakaian jadi bukan rajutan dengan nilai 17,72 juta dolar AS andilnya 40,94%. Kedua perabot, penerangan rumah 5,61 juta dolar AS andil 12,96%. Ketiga barang-barang dari kulit nilai 4,07 juta dolar AS andil 9,40%.
Keempat barang-barang rajutan 3,58 juta dolar AS andil 8,27% dan jerami/bahan anyaman 2,97 juta dolar AS andil 6,86%. Apabila dilihat secara keseluruhan share tiga besar Januari - Maret 2024 ekspor DIY adalah pakaian jadi bukan rajutan 47,54 juta dolar AS dengan share 38,40%, kedua perabot, penerangan rumah 16,02 juta dolar AS share 12,94% dan barang-barang dari kulit 12,19 juta dolar AS share 9,85%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
2 ASN yang Dipecat karena Selingkuh Aktif Kembali, Bupati Gunungkidul Kecewa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kiprahnya Diakui Hingga Internasional, Contact Center PLN Site Semarang Siap Layani Masyarakat Jelang Nataru
- OJK DIY: Ada 7 Alasan Pelajar dan Mahasiswa Mudah Terjerat Judi Online
- Penurunan BI Rate Tak Serta Merta Turunkan Bunga Kredit, Ini Penjelasan BI DIY..
- UMP 2025 Belum Juga Ditetapkan, Ini Dia Besaran UMP 2024 di Setiap Provinsi
- Tercapai 100%, Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tembus Rp85,5 Triliun Tahun Ini
- Boikot Belanja Barang akibat PPN 12%, Begini Respons DJP DIY
- Berencana Tutup 13 Gerai Sepanjang 2024, Begini Perjalanan Matahari Dept. Store di Indonesia
Advertisement
Advertisement