Advertisement
Ekspor DIY Melonjak 26,47 Persen pada Mei 2024

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada Mei 2024 ekspor DIY mencapai 43,43 juta dolar AS atau naik 26,47% secara bulanan atau (month-to-month/mtm) dibandingkan April 2024.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan capaian ekspor DIY pada Mei 2024 menjadi yang tertinggi selama 2024. "Mudah-mudahan sinyal ekonomi triwulan II lebih baik," kata Herum.
Dia menjelaskan pangsa ekspor terbesar Mei 2024 pertama adalah Amerika Serikat (AS) mencapai 18,27 juta dolar AS dengan andil 42,07%. Kemudian Jepang 4,24 juta dolar AS dengan andil 9,76%, disusul Jerman 3,69 juta dolar AS dengan andil 8,5%. Ekspor DIY sepanjang Januari - Mei 2024 terbesar adalah ke Uni Eropa dengan andil 25,37% dan Asean dengan andil 1,29%.
Lebih lanjut Herum mengatakan komoditas yang diekspor dari DIY terbesar adalah golongan pakaian jadi bukan rajutan senilai 15,15 juta dolar AS dengan andil 34,88%. Kedua barang-barang dari kulit dengan nilai 4,82 juta dolar AS dengan andil 11,1%, dan ketiga adalah perabot, penerangan rumah sebesar 4,19 juta dolar dengan andil 9,65%.
Share tiga terbesar ekspor dari Januari - Mei 2024, pertama adalah pakaian jadi bukan rajutan dengan nilai 75,68 juta dolar AS andil 37,54%, disusul perabot penerangan rumah tangga senilai 23,61 juta dolar AS andil 11,71%, dan barang-barang dari kulit senilai 20,63 juta dolar AS andilnya 10,23%.
Advertisement
BACA JUGA: Selain Amerika Serikat, India Bisa Jadi Opsi Tujuan Ekspor Produk Lokal DIY
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut kenaikan nilai ekspor Mei 2024 dan 2023 bukan tren. Sebab tidak terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan kenaikan ini bisa saja terjadi karena sudah jadwal untuk pengiriman. Di mana kebutuhan/permintaan tergantung pergantian musim dan trend. Pemenuhan kapasitas, kualitas, dan harga yang sesuai juga ikut berpengaruh terhadap permintaan.
"Karena persaingan di dunia global," ujarnya, Minggu (7/7/2024).
Ketua Komtap Pembinaan dan Pengembangan Sekretariat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Timotius Apriyanto mengatakan saat ini ekspor DIY saat ini dalam kondisi bagus. Namun perlu waspada penurunan demand pada semester II akibat ketidakpastian global dan krisis energi.
"Untuk beberapa perusahaan [penurunan] tidak semua perusahaan," kata Timotius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 6 Mata Uang Ini Gilas Dolar AS
- Tiga Alasan Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Saat Ini Jadi 5,5 Persen
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
- Setelah Demo Ojol, Perwakilan FDTOI Jogja Diundang Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR
Advertisement

Komunitas Motor Honda Yogyakarta, Kedu dan Banyumas Unjuk Gigi di Kompetisi Safety Riding Regional 2025
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Klaim Serap Lelang SUN Lebih Tinggi dari Target
- Volatilitas Rupiah Terjaga, BI-Rate Diproyeksi Turun di RDG Mei
- Setelah Demo Ojol, Perwakilan FDTOI Jogja Diundang Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR
- Pemerintah Diminta Perjelas Narasi Program Tiga Juta Rumah, Anggota DPR: Sampaikan dengan Bahasa Sederhana
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
- Keputusan Bank Indonesia Memangkas BI Rate Jadi 5,5 Persen Dinilai Tepat, Ini Penjelasannya
- Edukasi Kosmetik Anti Overclaim, PT Mash Moshem Indonesia Siap Bimbing Calon Beautypreneur di IFBC Yogyakarta
Advertisement