Omzet Seloka 2024 Tembus Rp75 Juta, Dinkop UKM Jogja: Yang Terpenting, Produk UKM Laris
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Dinkop UKM) Kota Jogja menggelar pameran Sentra Industri Kecil Menengah Lokal (Seloka) 2024 di Lapangan Kenari sejak 12-20 Juli 2024. Omzet dari pameran tahun ini tercatat mencapai Rp75 juta.
Kepala Dinkop UKM Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto mengatakan pameran Seloka 2024 tidak semata-mata mengejar omzet, tetapi yang lebih utama adalah IKM Kota Jogja yang produknya bisa dipromosikan.
Advertisement
Dia mengatakan pemeran ini digelar dengan sinergi berbagai pihak di antaranya 30 sentra IKM, Forkom UMKM di 14 kemantren, berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kelompok UMKM binaan, dinas terkait, dan lainnya.
Kemudian pemangku kepentingan lain seperti Bank Indonesia (BI), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), hingga pusat oleh-oleh Krisna semua diundang dalam acara ini. "Meskipun omzet bukan semata-mata target, bisa kami sampaikan sepanjang gelaran sekitar Rp75 juta," ungkapnya ditemui dalam penutupan pameran Seloka 2024 di Lapangan Kenari, Minggu (20/7/2024) malam.
Dia menjelaskan Seloka akan menjadi kegiatan tahunan. Masyaraka juga antusias pada Seloka, kerap menanyakan kapan akan digelar lagi. Sementara itu, evaluasi dari Seloka 2024 ini adalah terkait dengan kualitas, ke depan akan ditingkatkan lagi khususnya pada produk.
Kemudian, dia berharap agar masing-masing tenant bisa bermitra dengan para pemangku kepentingan. Ke depan akan lebih banyak lagi yang diundang. Dikerjakan secara keroyokan seperti filosofi Kota Jogja Gandeng Gendong. "Seloka meski baru lokal ini ditunggu-tunggu, seperti pasar kangen," lanjutnya.
Lebih lanjut dia mengatakan Seloka tahun ini tidak hanya berbasis produk, namun juga design. Seperti produk batik berbasis design dari Smart Batik. Menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Jogja mengadakan lomba design batik sawit sebagai ajang promosi. "Tidak semata-mata berbasis produk, tapi berbasis desain batik," ungkapnya.
Kemudian untuk melahirkan wirausaha baru Dinkop UKM Kota Jogja juga punya komunitas Home Business Camp (HBC). Setiap tahun digelar pelatihan, sehingga anak muda yang awalnya hobi didorong jadi usaha.
Alumni HBC Angkatan Ketiga, Miftahudin Nur Ihsan sekaligus CEO Smart Batik Indonesia mengatakan awal mula membangun bisnis bisnis belum punya relasi dan modal. Akan tetapi dengan bimbingan dan arahan dari dinas dia bisa mengembangkan bisnis dengan brand Smart Batik dan brand turunannya Batik Sawit.
Dalam event ini yang ditonjolkan Smart Batik adalah terkait dengan inovasi dan edukasi. Smart Batik juga konsen pada pengembangan batik dengan malam berbasis sawit. "Menyubstitusi parafin kemudian kami ganti substitusi dari komponen dari sawit," ungkapnya.
Menurutnya produk Smart Batik sudah dipakai berbagai kementerian, dan terakhir dipakai di Rakornas Sawit Berkelanjutan. Tantangan ke depan menurutnya harus bisa menggandeng berbagai kementerian yang punya konsen pada hilirisasi kelapa sawit.
Ke depan akan mencoba bermitra dengan Kemenko Perekonomian, Kementan, dan Kemenperin. Saat ini secara operasional dan modal sudah aman, tinggal memperluas pasar. "Sistem kami kemitraan, kami ada 56 pembatik yang kolaborasi produk berapapun siap. 56 pembatik dari Jogja."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Kampanye Terakhir Harda-Danang sapa Pendukungnya dengan Senam Sleman Sehat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kiprahnya Diakui Hingga Internasional, Contact Center PLN Site Semarang Siap Layani Masyarakat Jelang Nataru
- OJK DIY: Ada 7 Alasan Pelajar dan Mahasiswa Mudah Terjerat Judi Online
- Penurunan BI Rate Tak Serta Merta Turunkan Bunga Kredit, Ini Penjelasan BI DIY..
- UMP 2025 Belum Juga Ditetapkan, Ini Dia Besaran UMP 2024 di Setiap Provinsi
- Tercapai 100%, Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tembus Rp85,5 Triliun Tahun Ini
- Boikot Belanja Barang akibat PPN 12%, Begini Respons DJP DIY
- Berencana Tutup 13 Gerai Sepanjang 2024, Begini Perjalanan Matahari Dept. Store di Indonesia
Advertisement
Advertisement