Advertisement
Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030 Diungkap Bank Indonesia, Ini Lima Arah Transformasinya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pada 2030 direncanakan sistem pembayaran Indonesia bergeser. Bank Indonesia pun memaparkan lima arah transformasi dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam GBI Talk on Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030 pada Jumat (2/8/2024) mengatakan bahwa visi yang terus diterapkan bersama industri sejak 2019 masih valid.
Advertisement
"Pertama, adalah mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital secara nasional end-to-end. Yakni dari bank sentral, perbankan, non-bank hingga ke masyarakat," ungkap Perry.
Hal ini dilakukan agar proses pengedaran uang, kebijakan moneter, stabilitas dan inklusi dapat berjalan.
Kedua, mendukung digitalisasi untuk menghindari shadow banking. Perbankan dinilai harus menjadi lembaga utama dalam keuangan digital.
Dalam paparannya, hal ini dapat dilakukan melalui open banking ataupun pemanfaatan teknologi digital dan data dalam bisnis keuangan.
Ketiga, menjamin interlink antara financial technology (fintech) dengan perbankan untuk menghindari risiko shadow-banking. Upaya ini dinilai perlu dilakukan secara bersama-sama, dan tidak dapat dilakukan sendirian.
“Perbankan digital harus kerjasama dengan fintech. Bisa kerjasama teknologi, bisa kerjasama bisnis, bisa kemudian ownership,” jelasnya.
Keempat, dalam mempersiapkan generasi masa depan dan ekonomi masa depan, menurutnya inovasi harus didorong. Namun, perlu adanya keseimbangan dengan perkuatan dalam manajemen risiko.
Adapun langkah kelima adalah pembayaran lintas batas dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional.
Perry menuturkan bahwa hal ini telah dilakukan dengan QR Indonesian Standard (QRIS) cross yang contohnya meliputi Thailand, Malaysia, dan juga Singapura.
“Itulah lima visi yang terus kita lakukan. Dan inilah arah blueprint sistem pembayaran Indonesia sampai dengan 2030,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tarif Impor Amerika Serikat atas Barang-Barang dari China 145 Persen, Bukan 125 Persen
- Kementerian Pekerjaan Umum Setujui Kenaikan Lima Ruas Jalan Tol, Ini Daftarnya
- Rencana Pembukaan Keran Impor Tanpa Kuota, Wamentan Pastikan Tidak Merugikan Industri Lokal
- Trump Berlakukan Tarif Impor, Ini Daftar Negara yang Negosiasi dengan AS
- Pertalite Bercampur Air di SPBU Trucuk Klaten, Bahlil Bakal Ambil Langkah Tegas
Advertisement

Setelah Lebaran Stok Darah di Bantul Menipis, PMI Minta Masyarakat Berdonor
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Komoditas Telur Bisa Jadi Alat Negosiasi Tarif Impor AS, Ini Penjelasan Indef
- Rencana Pembukaan Keran Impor Tanpa Kuota, Wamentan Pastikan Tidak Merugikan Industri Lokal
- Warga Berbagi Pengalaman Irit Bahan Bakar Saat Mudik Idulfitri 2025
- Pemerintah Bakal Bikin 80 Ribu Koperasi Merah Putih, Butuh Anggaran Rp400 Triliun
- Bank Jateng Rayakan HUT ke-62 dengan Semangat Bergerak Tumbuh dengan Harmonis
- KAI Daop 6 Yogyakarta Sukses Hadirkan Orchestra Menghibur Penumpang di Stasiun Tugu Yogyakarta Bertajuk Journey Experience Symphony
- Kementerian Pekerjaan Umum Setujui Kenaikan Lima Ruas Jalan Tol, Ini Daftarnya
Advertisement