Advertisement

Promo November

Hingga September 2024, Belum Ada Perusahaan DIY Daftar IPO, Ini Kendalanya

Anisatul Umah
Rabu, 11 September 2024 - 08:07 WIB
Ujang Hasanudin
Hingga September 2024, Belum Ada Perusahaan DIY Daftar IPO, Ini Kendalanya Ilustrasi pasar modal. - Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta menyampaikan sampai saat ini belum ada perusahaan di DIY yang mendaftar Initial Public Offering (IPO). Kepala BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan beberapa perusahaan dari berbagai sektor sudah datang ke kantor BEI DIY untuk mencari informasi terkait dengan IPO.

"Mencari informasi tentang IPO, tapi memang sampai saat ini belum ada yang daftar," ucapnya, Selasa (10/9/2024).

Advertisement

Irfan berharap di akhir tahun 2024 atau di awal 2025 nanti akan ada perusahaan DIY yang mendaftarkan diri untuk IPO di BEI. Ia menyebut dibutuhkan waktu panjang untuk mempersiapkan IPO.

Sehingga ada beberapa kendala bagi perusahaan di DIY untuk melantai di pasar modal. Seperti soal transparansi laporan keuangan."Kami harap ada perusahaan yang siap mendaftar," lanjutnya.

Sementara itu, BEI mencatat sampai dengan 30 Agustus 2024 tercatat sudah ada 34 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp5,15 triliun.

BACA JUGA: Kadin Sebut Akan Ada Perusahaan dari DIY IPO Tahun Ini

"Hingga saat ini, terdapat 23 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangan resminya.

Dia menjelaskan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 terdiri dari 1 Perusahaan aset skala kecil. (aset dibawah Rp50 Miliar), 17 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50 Miliar-Rp250 Miliar), dan 5 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 Miliar).

Secara lebih rinci terdiri dari 3 perusahaan dari sektor basic materials, 4 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 4 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, 4 perusahaan dari sektor energy, 1 perusahaan dari sektor financials.

Lalu 1 perusahaan dari sektor healthcare, 2 perusahaan dari sektor industrials, 2 perusahaan dari sektor infrastructures, 1 perusahaan dari sektor technology, dan 1 perusahaan dari sektor transportation & logistic. (Anisatul Umah) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya

Jogja
| Jum'at, 22 November 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement