Advertisement
Kabar Terbaru Kepastian Pembatasan BBM Subsidi, Kemen-ESDM Bilang Begini
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kabar terbaru soal peluncuran BBM rendah sulfur dan rencana pembatasan BBM subsidi.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi mengatakan bahwa peluncuran BBM rendah sulfur nantinya bakal berbarengan dengan pembatasan BBM subsidi.
Advertisement
Namun, Agus tak menyebutkan kapan peluncuran tersebut bakal dilakukan oleh pemerintah. “Ya, satu paket ini nanti [dengan pembatasan BBM],” kata Agus saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (4/10/2024).
Pemerintah, kata Agus, memang sudah mengetahui bahwa makin hari kualitas udara di Tanah Air tidak cukup baik. Oleh karena itu, pemerintah memang tengah mengebut untuk meluncurkan BBM dengan sulfur rendah. “Bahwa kita udah tahu kualitas udara kita itu jelek. Salah satu penyebabnya adalah BBM kita masih mengandung sulfur yang agak tinggi. Sehingga menuju ke sana. Kan udah ada roadmapnya kan dikeluarin,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) tengah mempersiapkan peluncuran BBM rendah sulfur melalui standar Euro 5 untuk BBM jenis gasoline atau bensin dan Euro 4 untuk diesel.
BACA JUGA: Rencana Pembatasan BBM Subsidi Mulai 1 Oktober Batal!
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan peluncuran BBM rendah sulfur tersebut masih dalam tahap pembasan dan akan diluncurkan secara bertahap oleh Pertamina. "[BBM baru] rendah sulfur juga sudah mulai bertahap akan diluncurkan, karena Pertamina mengubah sedikit dengan kilang minyak nya untuk meluncurkan itu," kata Luhut kepada wartawan di JCC Senayan, Jumat (6/9/2024).
Luhut menilai urgensi BBM baru rendah sulfur ini penting untuk meningkatkan kualitas bahan bakar dan karbon yang dihasilkan sehingga berimplikasi pada pengurangan polusi udara dan emisi gas buang kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JiBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Toko Online Temu Asal China Dilarang Masuk Indonesia, Ini Alasan Menkominfo
- Mendag Sita 11.000 Ton Siku Baja Tanpa SNI Senilai Rp11 Miliar
- Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia Diklaim Mampu Menarik Investasi dari Jepang
- Harga Rokok di Indonesia Disebut Terlalu Murah, Picu Banyaknya Perokok
- Wuih! Bank Dunia Sebut Harga Beras di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara
Advertisement
Pengguna KRL Jogja-Solo Melonjak 27 Persen di Triwulan Ketiga 2024, Capai Lebih 5,8 Juta Penumpang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Inovasi Pembiayaan Bagi UMKM Perlu Dilakukan, Ini Tujuannya
- Toyota Tunda Produksi Kendaraan Listrik di AS
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Jumat 4 Oktober, Harga Bawang Naik, Minyak Goreng Turun
- Pemda Diingatkan Tidak Memanipulasi Data Inflasi
- Harga Minyak Mentah Indonesia Turun, BBM Bakal Turun Lagi? Ini Kata Pakar UGM
- Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Bukan Signal Negatif
- Klarifikasi, BI Sumsel Tegaskan Uang Pecahan Rp10 Ribu Warna Ungu Terang Masih Berlaku
Advertisement
Advertisement