Advertisement

Promo Desember

Meneropong Prospek Quality Tourism di DIY Tahun Depan, Begini Pandangan Pelaku Wisata

Anisatul Umah
Rabu, 18 Desember 2024 - 18:37 WIB
Arief Junianto
Meneropong Prospek Quality Tourism di DIY Tahun Depan, Begini Pandangan Pelaku Wisata Ilustrasi objek wisata di Kapanewon Patuk, Gunungkidul. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Konsep wisata berkualitas (quality tourism) terus didorong untuk meningkatkan praktik pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Lalu seperti apa prospek wisata berkualitas DIY pada tahun depan?

Penasehat Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY, Edwin Ismedi Himna mengatakan prospek pariwisata DIY tahun depan belum bisa sepenuhnya mengandalkan quality tourism. Salah satu faktornya adalah market yang masih di level kelas menengah ke bawah.

Advertisement

Sementara quality tourism sangat erat hubungannya kualitas turis kelas atas. Seperti market dari Eropa, Timur Tengah yang kemampuan belinya cukup kuat. "DIY sepenuhnya belum bisa mengandalkan quality tourism," ucapnya, Rabu (18/12/2024).

Dia mengatakan untuk mencapai atau menuju quality tourism, DIY harus bekerja keras. Tidak hanya deklarasi, tetapi perlu dukungan semua pihak seperti penerbangan langsung dari Eropa, dukungan akomodasi bertaraf internasional chain, atraksi berbasis khas budaya DIY yang tidak dapat dinikmati selain di DIY.

Lebih lanjut Edwin mengatakan semakin mudahnya akses tol di Jawa, justru memperbesar peluang mass tourism ke DIY. Menurutnya ini tidak bisa dicegah karena akses sangat terbuka bagi siapa saja dan dari mana saja.

Menurutnya, pemda harus mengimbangi mass tourism ini dengan quality tourism. "Mendorong Kemenhub untuk membuka jalur penerbangan internasional dari middle east atau Eropa," jelasnya.

BACA JUGA: Pembangunan Infrastruktur Mendorong Quality Tourism di DIY

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardianto menjelaskan industri pariwisata sepakat untuk segera mewujudkan transformasi ke quality tourism. Menurutnya ini juga didukung 100% oleh Pemda DIY dan pemerintah kabupaten/kota agar lebih siap menghadapi perubahan pola perjalanan wisata. Khususnya wisata domestik pasca beroperasinya tol dan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Bobby menjelaskan quality tourism dimaknai dengan kualitas pelayanan dan perubahan-perubahan produk yang memiliki nilai pengalaman mendalam. Dari sisi jumlah wisatawan bisa menyesuaikan dengan daya dukung. "Insyaallah hal ini akan bisa mendongkrak lama tinggal wisatawan di tengah kemudahan akses menuju Jogja yang lebih terbuka," ujar dia.

Menurutnya, pelaku wisata dan Pemda DIY perlu melakukan langkah-langkah konkret. Pertama, koordinasi Pemda DIY, pemkab, pemkot dengan seluruh stakeholder pariwisata. Semua itu harus kompak melakukan gerakan bersama transformasi ke quality tourism.

Dia menyebut hal ini perlu di orkestrasi oleh pihak pemerintah agar perubahan bisa dilakukan secara bersama dan terstruktur. Kemudian perlu back up regulasi untuk menguatkan hal tersebut yang menjadi acuan dan dasar perubahan ini.

Kemudian monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara terus menerus dan konsisten untuk mengawal perubahan ini. "Sebelum semuanya terlambat dan kita menjadi penonton di rumah kita sendiri."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Dosen UGM Kembangkan Melon untuk Bahan Baku Parfum, Punya Aroma Khas

Sleman
| Rabu, 18 Desember 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Targetkan 700 Ribu Kunjungan, Taman Pintar Hadirkan Zona Planetarium dan Dome Area

Wisata
| Sabtu, 14 Desember 2024, 21:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement