Advertisement

Begini Tanggapan Asosiasi Mal DIY Terkait Isu Penurunan Daya Beli Masyarakat

Anisatul Umah
Rabu, 19 Maret 2025 - 12:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Begini Tanggapan Asosiasi Mal DIY Terkait Isu Penurunan Daya Beli Masyarakat Ilustrasi. - ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Beberapa ekonom menyebut saat ini daya beli masyarakat sedang mengalami penurunan.

Menanggapi hal ini Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia DIY, Surya Ananta mengatakan asosiasi tidak bisa secara langsung mengukur penurunan daya beli. Sebab pengunjung yang melakukan aktivitas belanja tidak bisa diamati dengan orang yang sama terus menerus.

Advertisement

Ia mengatakan jika memang ada penurunan daya beli tidak serta merta membuat orang tidak belanja. Namun orang akan mengurangi uang yang dibelanjakan, misalnya biasa beli Rp100.000 jadi Rp80.000.

BACA JUGA: Benarkah Daya Beli Turun? Ini Tanggapan Para Ekonom

Surya menyebut jika analisisnya secara makro se-Indonesia mungkin akan ketemu, namun jika di satu spot akan bias. Apalagi Tunjangan Hari Raya (THR) akan segera dicairkan, sehingga kemampuan masyarakat akan sedikit meningkat.

"Kalau dikaitkan dengan pabrik tutup mungkin gak terlalu berdampak di area Jogja," paparnya, Rabu (19/3/2025).

Menurutnya DIY merupakan tempat wisata, sehingga orang akan tetap berkunjung. Didukung dengan tol yang semakin dekat dengan DIY sehingga bisa meningkatkan kunjungan.

Lebih lanjut ia mengatakan kalaupun terjadi penurunan daya beli, dampak ke DIY tidak terlalu tinggi, karena tidak hanya mengandalkan penduduk lokal. Pendatang masih masuk ke DIY sehingga bisa menolong saat terjadi penurunan daya beli.

"Ini dampaknya menurut saya gak terlalu kental kelihatan, mal sendiri kan ada food dan nonfood. Masih bagus didukung momen buka bersama," ucapnya.

BACA JUGA: Dihantam Penurunan Daya Beli, Begini Proyeksi Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2025

Dia mengatakan untuk peak season kunjungan ke mal diperkirakan akan melonjak di pekan depan sampai dengan beberapa hari setelah lebaran. Sebab orang sudah mulai cuti.

"Mungkin setelah peak season ini patut diamati kembali, apakah dampak positif bertahan kalau bertahan relatif aman," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

RTH di Sleman Belum Capai 20 Persen, DLH Sebut Ada yang Terdampak Tol Jogja - Solo

Sleman
| Rabu, 19 Maret 2025, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Uniknya Cumalikizik, Desa Peninggalan Era Ottoman yang Berusia 700 Tahun Lebih

Wisata
| Selasa, 18 Maret 2025, 16:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement