Advertisement
Bos IMF Berharap Rapat IMF-Bank Dunia di Bali Tumbuhkan Ekonomi RI
Advertisement
Harianjogja.com, WASHINGTON--Rapat tahunan IMF-World Bank pada Oktober 2018 diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Saya pikir semua orang senang bahwa pertemuan tahunan mendatang berlangsung di Indonesia. Banyak dari kita semua akan ada di sana," kata Managing Director International Monetary Fund Christine Lagarde dalam konferensi pers Spring Meeting IMF-World Bank, Kamis (19/4/2018).
Advertisement
Tidak hanya itu, Lagarde juga mengomentari situasi ekonomi terkini Tanah Air. Jika sebelumnya IMF menyebutkan Indonesia sudah berada dalam jalur yang tepat dalam kebijakan fiskalnya, kali ini dia menyoroti tiga hal yang patut diapresiasi. Lagarde mengatakan capaian pertumbuhan ekonomi di atas 5% menunjukkan bahwa keadaan ekonomi Indonesia terkendali.
"Tentu kami terkesan dengan apa yang sudah otoritas [pemerintah] lakukan," tuturnya.
Pertama, IMF menyoroti langkah Indonesia mengenai anggaran untuk investasi di sektor infrastruktur. Kedua, soal bergulirnya jaminan kesehatan nasional. IMF mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang berani menghapus banyak subsidi hanya dalam waktu tiga tahun dan mengalihkannya untuk infrastruktur dan kesehatan masyarakat. Ketiga, IMF melihat kemajuan Indonesia dalam menggunakan teknologi informasi untuk masyarakat daerah-daerah terpencil.
"Sewaktu saya blusukan bersama Presiden Jokowi ke salah satu rumah sakit, [saya diberi tahu] bahwa sepertiga penduduk Indonesia sudah diuntungkan dengan layanan akses kesehatan hanya dengan kartu plastik, yang merupakan kartu pintar." ungkap Lagarde.
Adapun IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3% pada 2018 dengan perkiraan inflasi 3,5%.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan anggaran yang disiapkan untuk menggelar agenda besar pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali akan memberi keuntungan bagi Indonesia. Pemerintah mengklaim telah memperbaiki lima destinasi wisata yakni Bali, Labuan Bajo, Lombok, Banyuwangi, dan Danau Toba dengan lebih cepat karena helatan ini.
“Jadi, kalau ada yang bilang agak skeptis, mengatakan Rp800 miliar itu hanya buang-buang uang, tidak benar itu,” tegasnya.
Kendati demikian, beberapa persiapan masih dikebut, seperti merekrut pendamping delegasi atau gubernur bank sentral serta persiapan teknis lainnya. Sejauh ini, sudah ada 10.000 delegasi yang mendaftar dan jumlah delegasi yang mengikuti pertemuan tahunan itu diproyeksi akan menembus 20.000 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
- Biaya Pembangunan IKN Mencapai Rp72,1 Triliun dari APBN
- UMKM DIY Bisa Manfaatkan Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Selain Perbankan
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
- Digitalisasi Keuangan Daerah, BPD DIY Dukung Penuh Pemkot Jogja
- Journalist Competition Astra Motor Yogyakarta Kembali Digelar
Advertisement
Advertisement