Advertisement
Jogja Jadi Sasaran Sosialisasi Ekonomi Syariah
Advertisement
Harianjogja.com, DANUREJAN—Jogja menjadi salah satu kota sasaran sosialisasi jelang pertemuan International Monetary Fund (IMF)-World Bank. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan sosialisasi di beberapa tempat terkait dengan ekonomi syariah yang akan menjadi materi bahasan di pertemuan ekonomi bertaraf internasional itu.
Direktur Pengelolaan Media Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo Siti Meiningsih mengatakan Jogja menjadi salah satu sasaran kedua setelah Jakarta dalam rangka sosialisasi jelang pertemuan IMF pada 8-14 Oktober 2018 mendatang. Banyaknya perguruan tinggi dan pakar ekonomi menjadi salah satu alasan melakukan sosialiasi di Jogja. Sosialisasi tentang pertemuan IMF itu digelar agar masyarakat terutama kalangan akademisi bisa mendapatkan informasi yang memadai. "Kebetulan kami pada tema ekonomi syariah, karena ekonomi syariah ini dibahas juga dalam beberapa pertemuan di rangkaiaan IMF tersebut," ungkapnya, Kamis (27/9).
Advertisement
Ia mengatakan salah satu tema yang masuk dalam pertemuan IMF terkait dengan ekonomi syariah. Kementerian Kominfo yang membidangi komunikasi dan promosi melakukan berbagai kegiatan pra-pertemuan IMF sekaligus melakukan sosialisasi ke masyarakat. "Kami bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti UII, untuk menyosialisasikan ekonomi syariah ini, di Jogja ini kota kedua, kalau yang pertama sudah kami gelar di Jakarta melalui akademia forum," ucapnya.
Indonesia, kata Mei, terpilih sebagai tuan rumah pertemuan IMF-World Bank, mengalahkan beberapa negara yang masuk nominasi sebagai calon tuan rumah. Pertemuan itu recananya akan dihadiri 15.000 orang terdiri dari praktisi ekonomi, investor. Sebanyak 22 kepala negara sudah menyatakan persetujuan akan hadir. Ia meyakini pertemuan itu akan memperkuat posisi ekonomi syariah di Indonesia. "Tentu yang hadir di event itu akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Harapannya termasuk penguatan ekonomi syariah," ucapnya.
Mei mengatakan sosialisasi itu diharapkan dapat mendorong masyarakat agar mendapatkan pemahaman tentang ekonomi syariah. Apalagi pemahaman masyarakat tentang ekonomi syariah tergolong rendah, hal ini menjadi tantangan bagi seluruh pemangku kepentingan. Sehingga semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dalam menyosialisasikan ekonomi syariah terutama kaitannya dengan keuntungannya bagi masyarakat. Apalagi materi ini akan dibahas dalam pertemuan bersejarah itu. Saat ini ekonomi syariah menjadi konsep yang sedang naik daun dan banyak digeluti pakar dan praktisi dari beberapa negara.
Pihaknya menghadirkan sejumlah pakar ekonomi syariah dan pakar perbankan dalam menyosialisasikan. "Selain masyarakat, kami menarget mahasiswa fakultas ekonomi karena ekonomi syariah ini mulai banyak dibahas juga di kampus," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Pansus DPRD DIY Mulai Bahas Perubahan Aturan Soal Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement