Advertisement

Sandal Birken Bohemian, Bisnis Unik Bernilai Ekspor

Holy Kartika Nurwigati
Sabtu, 17 November 2018 - 10:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Sandal Birken Bohemian, Bisnis Unik Bernilai Ekspor Dian Marini menunjukkan beberapa produk sandal birken yang dilabelinya dengan merek Eastmountside, Jumat (16/11). - Harian Jogja/Holy Kartika N.S

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sandal tak hanya dipakai sebagai alas kaki, tetapi juga sebagai pelengkap gaya. Kesukaan Dian Marini pada sandal birken, membuatnya ingin menampilkan inovasi yang lebih unik dari sandal tersebut. Berawal dari ide tersebut, Dian merintis bisnis sandal cantik ini dengan label Eastmountside.

Perempuan asal Lampung ini sejak lama telah menyukai desain sederhana sandal birken. Hanya kebanyakan desain sandal ini terlalu monoton dan terkesan sangat biasa.

Advertisement

Akhirnya, Dian mencoba memberikan sentuhan unik dengan disematkan beberapa pemanis, sehingga tampak bergaya bohemian. Diakui Dian tak mudah bagi dia untuk membuat sandal sesuai model dan desain yang diinginkannya.

'Kebetulan perajin saya, awalnya hanya membuat sandal biasa untuk keperluan oleh-oleh atau sandal hotel. Saya coba paksa agar bisa belajar membuat desain yang saya mau, prosesnya cukup panjang hingga bisa sampai sebagus ini," ujar Dian ditemui di homestore, rumahnya di Desa Srimartani, Piyungan, Bantul, Jumat (16/11).

Pada 2015 lalu, Dian coba memulai bisnisnya dan membutuhkan waktu sekitar sebulan hingga akhirnya produksi sandal layak untuk dipasarkan. Diakuinya, saat itu sandal birken kreasinya mencoba dilempar ke pasar online melalui situs jejaring Facebook.

Dian mengaku tak menyangka respons pasar cukup baik,kendati saat itu baru sekitar 15 pasang sandal yang dipasarkannya. Beberapa waktu berjalan, sejumlah desain mulai dikembangkan secara massal, Dian mulai merambah Instagram melalui akunnya @eastmountside.

"Pesanan mulai banyak, kemudian saya mencoba memperluas produksi dengan menggandeng beberapa perajin di Bandung. Baik di kedua kota ini, jenis desain yang dibuat berenda, kalau di Bandung lebih simpel, di Jogja lebih unik dengan kreasi desain ala etnik dan bohemian," ungkap Dian.

Kini, usaha sandal birken yang dikelolanya bersama suami terus mendapat banyak pemesanan. Tidak hanya di kalangan konsumen langsung, seperti anak-anak muda, tak hanya lokal, bahkan produknya juga dilirik konsumen asal luar negeri.

Dian mengungkapkan setiap bulan sandal birken produksinya dikirim ke Brunei Darussalam dan Malaysia. Kebanyakan peminat pasar kedua negara ini lebih menyukai model-model sandal bohemian yang unik.

Tak hanya dijual secara daring dan di ekspor keluar negeri. Dian mengaku setiap bulan rutin mengirim ribuan pasang sandal birken ke toko oleh-oleh yang cukup ternama di Bali, serta membuka kesempatan bermitra bisnis dengan para reseller.

Bisnis yang awalnya dimodali Dian senilai Rp2 juta ini terus dikenal masyarakat. Di luar produk yang diekspor dan disuplai untuk toko oleh-oleh, setiap bulannya produksi sandal Eastmountside bisa mencapai 500 pasang.

"Sedangkan untuk harga jual, mulai dari Rp150.000 sampai paling mahal Rp170.000 per pasang," jelas Dian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jalan Sleman Rusak Akibat Proyek Tol, Perbaikan Dilimpahkan ke Pengembang

Sleman
| Jum'at, 29 Maret 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement