Advertisement
KURS RUPIAH : US$1 = Rp8.000-Rp10.000, Mungkinkah?

Advertisement
Kurs rupiah terhadap dolar diprediksi menguat pada 2015.
Harianjogja.com, JOGJA- Menguatnya nilai dollar dan perekonomian Amerika Serikat akan dikoreksi tahun ini. Para investor berkesempatan untuk menginvestasikan dananya untuk komoditi seperti emas dan minyak mentah.
Advertisement
Menurut Senior Manager Monex Investindo Futures Jogja Deni Permadi, koreksi penguatan mata uang dollar ini tentunya perlu dilakukan. Pasalnya, jika kondisi nilai mata uang pada suatu negara yang terus-terusan menguat hal itu tidak akan baik. Deni optimis nilai tukar rupiah terhadap dollar tidak akan terus berada di level saat ini, Rp13.000 per US$ 1.
Deni mengatakan Amerika tidak akan mau jika nilai dollar mereka terus-terusan menguat. Sebab jika hal ini dibiarkan maka akan terjadi deflasi.
"Saat mata uang naik, mungkin sektor ekspor diuntungkan, tapi tidak begitu dengan impor. Jadi yang ideal adalah nilai tukar mata uang itu tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah," jelas Deni, Rabu (31/12/2014).
Dia memprediksi, mengawali 2015 ini nilai tukar rupiah terhadap dollar akan kembali pada Rp8.000 hingga Rp10.000 per US$ 1. Optimisme tersebut muncul karena pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera memulai pembangunan infrastruktur.
"Kalau infrastruktur suatu negara semakin maju dan berkembang, maka perekonomiannya akan ikut maju dan berkembang. Sebab, akan banyak investor yang masuk," katanya.
Selain itu, Deni menilai target penyerapan pajak yang dilakukan Presiden Jokowi sebagai sinyal positif bagi perbaikan perekonomian Indonesia pada 2015 ini. Diapun menyarankan bagi investor yang memiliki dollar dapat menjual di bulan-bulan awal 2015. Investor, katanya, dapat menginvestasi beberapa komoditi seperti minyak mentah dan emas pada Januari 2015 ini karena harganya rendah.
"Harga emas saat ini US$ 1100 per tray ons sangat selama empat tahun terakhir dan harga minyak mentah saat ini US$ 53 per barrel, paling rendah selama delapan tahun terakhir. Ini kesempatan bagi investor untuk melakukan investasi pada dua komoditi tersebut," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
- Pendiri Wings Group, Harjo Sutanto Meninggal Dunia
Advertisement

Tekan Risiko Kematin, Nelayan Diminta Pake Jaket Pelampung Saat Melaut
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, 15 September 2025
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
- KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
Advertisement
Advertisement