Advertisement

PRODUK BARU : Tolak Linu, Adik Tolak Angin? Sido Muncul Diperkenalkan

Abdul Hamied Razak
Minggu, 05 Juli 2015 - 09:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
PRODUK BARU : Tolak Linu, Adik Tolak Angin? Sido Muncul Diperkenalkan Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Irwan Hidayat (kiri) berbincang dengan Direktur Revi Firmansjah di sela-sela public expose di Jakarta, Jumat (25/4/2014). PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. membagikan dividen senilai Rp405 miliar atau pay out ratio 99,5% dari total laba bersih tahun buku 2013 senilai Rp405,9 miliar. (Alby Albahi/JIBI - Bisnis)

Advertisement

Produk baru dari Sido Muncul, Tolak Linu.

Harianjogja.com, JOGJA-Untuk memenuhi banyaknya permintaan dari masyarakat, PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul mengenalkan produk barunya, Tolak Linu. Tolak Lini merupakan "adik" Tolak Angin yang dikhususkan untuk penderita Pegelinu.

Advertisement

Menurut Presiden Direktur (Presdir) PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul Irwan Hidayat, produk baru tersebut sudah siap dipasarkan. Menurut rencana, Tolak Lini Sido Muncul akan dirilis pada 12 Juli mendatang bersamaan dengan program Mudik lebaran.

"Ini merupakan produk herbal yang dikembangkan oleh kami. Produk ini mampu menjawab kebutuhan mereka yang terserang pegal linu, terutama diusia 40 tahun ke atas," ujar Irwan dalam rilisnya, Sabtu (4/7/2015).

Dia mengatakan, produk baru tersebut merupakan produk bebas gula (free sugar), sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi masyarakat yang memiliki penyakit gula atau diabate. Hingga kini, katanya, Sido Muncul telah mengeluarkan produk sebanyak 170 produk. “Produk baru tersebut juga sebagai bentuk respon Sido Muncul terhadap keinginan masyarakat,” tutur Irwan.

Sebelum melaunching produk baru tersebut, Sido Muncul terlebih dulu mensitribusikan sekitar 10 persen produk tersebut dengan kemasan bernama Pegelinu. "Setelah dievaluasi, akhirnya kami merevisi nama produk ini dengan Tolak Linu. Ini merupakan "adik" dari Tolak Angin yang sudah mendunia," tukasnya.

Untuk sementara ini, produk baru hanya akan dipasarkan di pasar domestik. Setelah pasar domestik berkembang baru akan dijual ke luar negeri. “Kami akan konsentrasi dulu untuk pasar domestik. Jika nanti ternyata laku keras baru kita pikirkan untuk diekspor. Ini juga bentuk dari dukungan kami terhadap program pemerintah gemar minum jamu setiap hari Jumat,” tutup Irwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Pernikahan Luna Maya dan Maxime Pakai Tata Rias Khas Jogja, Begini Respons Himpunan Ahli Rias DIY

Jogja
| Sabtu, 10 Mei 2025, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo

Wisata
| Minggu, 04 Mei 2025, 18:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement