Advertisement
Ramadan & Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, perekonomian DIY triwulan II /2018 dibanding triwulan II/2017 (year on year/yoy) tumbuh 5,90%. Lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,38% dan juga lebih tinggi dibanding triwulan II/2017 yang tumbuh 5,21%. Selain didukung oleh semua lapangan usaha, aktivitas ekonomi juga didorong tingginya konsumsi saat Ramadan dan Lebaran.
Kepala BPS DIY JB Priyono mengatakan Ramadan dan Lebaran yang berada triwulan II/2018 mendorong aktivitas ekonomi tumbuh lebih cepat. Di antaranya lapangan usaha transportasi dan pergudangan. Menurut dia, angkutan rel, darat, udara, maupun aktivitas pergudangan, jasa penunjang angkutan, pos, dan kurir semua tumbuh cepat karena konsumsi yang meningkat. Hal itu selaras dengan peningkatan belanja modal dan tunjangan hari raya (THR) bagi ASN/Polri/TNI baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional maupun Daerah (APBN/ APDB). “Ini mendorong tingginya pertumbuhan kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib,” katanya, Senin (6/8).
Advertisement
Sedangkan jika ditilik dari pertumbuhan tertinggi, Priyono menyebut masih dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian, yaitu sebesar 11,44%. Tingginya pertumbuhan di sektor tersebut menurut Priyono diakibatkan tingginya produksi barang galian batu, pasir, dan tanah urug. “Ini dikarenakan tingginya permintaan seiring dengan padatnya kegiatan usaha konstruksi yang dijalankan oleh pemerintah dan swasta,” imbuhnya.
Priyono melanjutkan laju pertumbuhan tertinggi berikutnya diraih oleh sektor konstruksi sebesar 10,71%, diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 7,46%, penyediaan akomodasi dan makan minum 6,53%, informasi dan komunikasi dan perdagangan besar-eceran masing-masing 6,19 %, serta reparasi mobil dan sepeda motor 5,94%.
BACA JUGA
Jika dibandingkan triwulan I/2018, pertumbuhan ekonomi kali ini juga tumbuh positif yakni naik sebesar 0,63%. Pertumbuhan tersebut tercatat lebih baik dibanding triwulan II/2017 yang hanya tumbuh 0,13%.
Aktivitas perekonomian triwulan II/2018 diwarnai oleh pertumbuhan semua kategori usaha dalam PDRB, kecuali pertanian. Empat kategori mengalami pertumbuhan di atas 6%, yaitu pertambangan dan penggalian; konstruksi; administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib; serta transportasi dan pergudangan. Meski banyak sektor usaha yang tumbuh, sektor pertanian di triwulan II/2018 mengalami kontraksi cukup dalam, yaitu 20,93%. Priyono menjelaskan hal ini disebabkan sektor pertanian telah melewati masa puncak panen raya di triwulan I/2018 lalu. Bahkan kala itu pertumbuhannya mencapai 71,13%.
Priyono menambahkan kinerja ekonomi Jogja pada paruh waktu pertama tahun ini dapat dievaluasi dengan melihat pertumbuhan ekonomi secara kumulatif hingga semester I/2018. Pertumbuhan ekonomi semester I atau triwulan I dan II/2018 terhadap semester I atau triwulan I dan II) 2017, menunjukkan pertumbuhan 5,6%.
Selama semester I/2018 ini, lapangan usaha pertambangan dan pengggalian terlihat paling menonjol pertumbuhannya karena menjadi satu-satunya kategori yang tumbuh dua digit. Sedangkan Priyono menyebut beberapa kategori yang tergolong pertumbuhan ekonominya masih lambat dibanding kategori-kategori lainnya adalah pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, jasa keuangan, jasa perusahaan, jasa pemerintahan, jasa pendidikan, dan pertanian. “Tidak semua kategori tersebut dapat dipacu pertumbuhannya karena tergantung sifat permintaannya. Tapi jasa pemerintahan dan pertanian penting dikontrol untuk dapat meningkatkan kesejahteraan daerah dan masyarakat,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daop 6 Jogja Sebut Tingkat Ketepatan Waktu Keberangkatan Capai 99,81 Persen
- Etanol 3,5 Persen Picu Polemik, Pertamina Klaim Tekan Emisi
- Sosok Bjorka yang Ditangkap Polisi Belum Lulus Sekolah dan Pengangguran
- Impor Sapi Bakal Dilonggarkan untuk Percepat Swasembada
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24 Rp2,2-Rp2,3 Juta per Gram
Advertisement

Bertandang ke Markas Persipal, PSS Sleman Unggul 2 Gol di Babak Pertama
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kanwil DJP DIY Ajak Wajib Pajak Segera Aktivasi Akun Coretax Sebelum 2026
- Bappenas Pastikan Harga Gabah Rp6.500 Angkat Pendapatan Petani
- Temu Kamu Yogyakarta Rayakan 2 Tahun dengan Musik Spesial
- Lengkap, Harga Emas Minggu 5 Oktober 2025
- Kinerja Sektor Farmasi dan Tekstil Melonjak di Pertengahan 2025
- Bank BPD DIY Malioboro Run 2025, Ajang Lari Berstandar Internasional Sukses Digelar
- AirAsia Buka Rute Internasional Surabaya-Bangkok
Advertisement
Advertisement