Advertisement
Emas dan Tanah Masih Menjadi Primadona

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Emas dan tanah dinilai masih menjadi pilihan terbanyak masyarakat di DIY dalam berinvestasi.
“Kalau bicara investasi paling banyak emas perhiasan, tradisional. Gampang indikatornya dapat dilihat kalau masuk tahun ajaran baru biasanya mereka jual. Kalau mau Lebaran biasanya beli. Itu masih banyak,” kata Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY, Irfan Noor Riza, Selasa (6/8).
Advertisement
Selain emas, tanah atau properti masih menjadi pilihan masyarakat untuk berinvestasi, karena harga tanah di DIY sangat menjanjikan. “Kalau yang terbatas [dana] mungkin larinya ke deposito reksadana, saham dan lainnya. Sesuai kantong mereka, Rp100.000 kalau bicara reksadana dan saham sudah bisa,” katanya.
Anak muda atau milenial sendiri dinilainya mulai mengarah ke investasi seperti saham, reksadana. Untuk investasi ke emas dikatakannya anak muda tidak begitu banyak.
Jika melihat data pasar modal pada Juni 2019 ini tercatat 42.790 investor, sekitar 30%-35% adalah anak-anak muda. Hal tersebut dapat diartikan anak muda mulai melirik wahana investasi pasar modal.
Guna mendorong masyarakat berinvestasi, BEI bekerja sama dengan kampus dengan membuka galeri BEI di kampus untuk mahasiswa atau masyarakat sekitar mencari informasi tentang pasar modal atau menjadi investor karena bisa membuka rekening di galeri itu.
Ke depan pihaknya mendorong agar masyarakat di desa-desa juga dapat berinvestasi dan teredukasi sehingga tidak ada lagi yang tertipu investasi bodong. Diharapkan pada akhir tahun nanti dapat terealisasi untuk menggandeng desa dan pasar yang ada di Gunungkidul untuk membuka galeri BEI.
Independent Financial Planner Finansialku.com, Widya Yuliarti mengatakan Finansialku juga melayani edukasi terkait investasi, dan dirasa saat ini banyak yang tertarik untuk mengikuti.
“Minat masyarakat tinggi mereka ingin sebuah investasi ingin mengamankan uangnya. Investasi di saham paling tinggi, biasanya anak muda zaman kuliah cowok lebih penasaran mulai investasi saham,” kata Widya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- BI DIY Sebut Inflasi pada Juni 2025 Masih Terkendali
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Terapkan Kenaikan Tarif Ojek Online
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
Advertisement
Advertisement