Advertisement
Luhut Tegaskan Indonesia Fokus Pada Investasi Green Economy
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menegaskan fokus penanaman modal asing di dalam negeri ada pada sektor-sektor ekonomi hijau (green economy) atau yang ramah lingkungan.
Hal itu diungkapkannya saat melakukan video conference bersama sembilan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), serta Perguruan Tinggi Negeri, Rabu (20/5/2020).
Advertisement
Menko Luhut menjelaskan bahwa Indonesia memiliki aturan untuk negara-negara yang mau berinvestasi di Indonesia, seperti ramah lingkungan, mendidik tenaga kerja lokal atau transfer knowledge, transfer teknologi, dan memberikan nilai tambah bagi Indonesia dalam mengolah sumber daya mineral.
Menurutnya, fokus area investasi pun terbuka antara lain untuk hilirisasi mineral, pengembangan baterai lithium, transportasi, energi baru terbarukan, dan penurunan emisi karbon.
“Indonesia saat ini menjadi tujuan investasi nomor empat di dunia dan fokus kita ke green economy untuk mengurangi resiko perubahan iklim," jelasnya.
Terkait Tenaga Kerja Asing (TKA) China, Luhut juga turut berkomentar. "Sebenarnya jumlah mereka seperti di Konawe hanya kurang lebih persen dari para pekerja yang ada. Saat ini jumlah TKA juga makin berkurang dengan adanya Politeknik di Morowali,” ungkapnya.
Pertemuan virtual ini dihadiri oleh Rektor UIN SMH Banten, Rektor UIN Raden Intan Lampung, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua, Rektor IAIN Jember, IAIN Surakarta, UIN Raden Fatah Palembang, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Rektor UIN Alauddin Makassar, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Para rektor itu pun memberikan saran agar pemerintah lebih banyak melakukan sosialisasi terkait Covid-19, PSBB, dan TKA China kepada masyarakat. Hal ini agar masyarakat lebih paham akan isu-isu yang bergulir saat ini.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Luhut meminta para rektor untuk mensosialisasikan program-program pemerintah kepada mahasiswa dan lingkungan akademik agar pemahaman masyarakat Indonesia semakin luas.
Selain itu, dia menyarankan agar madrasah kelautan dikembangkan dan penambahan program studi di UIN dan IAIN terkait kelautan, teknik, atau ekonomi untuk menambah kapasitas para mahasiswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Pendaftaran Ditutup, Ini 8 Nama yang Mendaftar Lewat Golkar di Pilkada Bantul 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement