Advertisement
Auto2000: Avanza, Rush & Yaris Tak Peroleh Keringanan PPnBM

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Sesuai dengan kebijakan pemerintah, insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) terhadap kendaraan bermotor akan berlaku pada 1 Maret 2021, dengan diskon sebesar 100 persen untuk periode Maret – Mei.
Berdasarkan ketentuannya, mobil yang berhak mendapatkan diskon pajak mobil ini adalah mobil berpenggerak 4x2 dan sedan dengan mesin sampai dengan 1.500 cc, dan produksi dalam negeri dengan komponen minimal 70 persen.
Advertisement
Auto2000, dealer terbesar untuk merek Toyota, dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa ada sejumlah model yang akan mendapatkan diskon PPnBM, di antaranya Toyota Avanza, Rush, Yaris, dan Sienta.
BACA JUGA : Berapa Harga Mobil Avanza, Brio, Rush, Ertiga, Setelah Pajak
Adapun, model yang masuk dalam segmen low cost green car atau LCGC, seperti Toyota Agya dan Calya tidak akan mendapatkan keringanan karena PPnBm model tersebut sudah mencapai 0 persen.
“Sampai dengan rilis ini dipublikasikan, Auto2000 masih menunggu aturan teknis terkait informasi tersebut sehingga belum dapat menjabarkan kepastian tipe dan harga jual dari produk-produk yang nantinya memperoleh keringanan pajak,” tulis Auto2000.
Sementara itu, mobil-mobil Toyota yang dipastikan tidak mendapatkan diskon pajak antara lain Agya, Calya, Innova, Fortuner, Voxy, Hilux, Hiace, Alphard, dan Vellfire. Artinya, harga mobil-mobil itu tidak akan turun saat aturan diskon pajak dijalankan.
Tak hanya menguntungkan konsumen, relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) juga diyakini mampu meningkatkan aktivitas produksi industri otomotif sekaligus dapat menambah pemasukan bagi negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan relaksasi PPnBM diproyeksikan mampu meningkatkan produksi sektor otomotif hingga 81.752 unit.
BACA JUGA : Ini Bocoran Daftar Mobil yang Bebas PPnBM Bulan Depan
“Kebijakan tersebut juga akan berpengaruh pada pendapatan negara yang diproyeksi terjadi surplus penerimaan sebesar Rp1,62 triliun,” ujar Airlangga.
Menurutnya, pulihnya produksi dan penjualan industri otomotif akan membawa dampak yang luas bagi sektor industri lainnya, sebab sektor ini berkaitan erat dengan industri pendukung lainnya. Sebut saja industri bahan baku yang memiliki kontribusi sekitar 59 persen.
“Industri pendukung otomotif sendiri menyumbang lebih dari 1,5 juta orang dan kontribusi PDB sebesar Rp700 triliun,” tuturnya.
Airlangga menyatakan relaksasi PPnBM dapat meningkatkan purchasing power dari masyarakat dan memacu perekonomian Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Perolehan Medali di PORDA DIY Tak Terkejar, Sleman Kunci Juara Umum
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
Advertisement
Advertisement